Pemerintah Belanda dipastikan bersedia memberikan hibah (grand) studi proyek pelabuhan Port of Jakarta. Studi proyek raksasa pelabuhan di utara Jakarta ini segera dimulai. Proyek bakal dibangun secara terintegrasi di kawasan reklamasi Pulau O, P dan Q serta N.
Dirut PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta ingin punya pelabuhan bertaraf internasional. Pihaknya telah bekerja sama dengan PT KEK Marunda, PT BEEM dan PT Ismac untuk pembangunan Reklmasi Pulau O.
“Studi kelayakan segera dimulai. PT Jakpro sebagai pemegang persetujuan prinsip dan Koordinator Pulau O,” kata Satya usai penandatanganan nota kesepahaman antara PT Jakarta Propertindo, PT Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda Jakarta, PT Bhakti Bangun Era Mulia dan PT ISMAC, Jumat (18/11).
Kerja sama ini, kata Satya, merupakan wujud realisasi rencana Pemprov DKI Jakarta membangun Port of Jakarta. Hal ini, sejalan dengan rencana Pemerintah Belanda yang memberikan hibah berupa studi atas Port of Jakarta.
Dia menyatakan, PT KEK Marunda telah memiliki izin prinsip pulau P dan Q, sementara izin prinsip pengelolaan Pulau N berada di PT Pelabuhan Indonesia II.
“Jadi studi Belanda tersebut dilakukan secara terintegrasi. Kami melihat pulau O, P dan Q dapat dikembangkan menjadi pelabuhan dan dimungkinkan pula terintegrasi dengan Pulau N milik PT Pelindo II,” kata Satya.
Berdasarkan data dari persetujuan prinsip yang diterbitkan, reklamasi Pulau O dilakukan oleh PT Jakpro dengan luas 100 hektare, KEK Marunda sendiri memiliki lahan konsesi reklamasi seluas 137 hektare, sedangkan PT Bhakti Bangun Era Mulia memiliki luasa konsesi sekitar 88 hektare, dan PT Ismac memiliki luasan reklamasi sekitar 19 hektare. (MT/***)