Direktur Operasi dan Sistem Informasi Pelindo II Prasetyadi mengungkapkan, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) berharap payung hukum (Perpres) pelaksanaan proyek Inland Waterway Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang menghubungkan Tanjung Priok hingga Cikarang secepatnya diteken Presiden Jokowi.
“Kalau bisa secepatnya, paling tidak semester I keluar Perpres-nya,” kata Prasetyadi kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.
Saat ini, ujarnya, rancangan Perpres itu masih dibahas oleh kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Sekretariat Negara.
Proyek ini termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional yang harus dikebut pembangunannya. Dalam situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), dijelaskan bahwa proyek ini seharusnya telah mulai dibangun pada 2016 dan selesai pada 2020. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp 3,4 triliun dan pembangunannya ditugaskan kepada BUMN, yakni Pelindo II.
Dalam tahap 1, sistem transportasi kanal akan menggunakan kanal eksisting yang dibangun oleh Kementerian PUPR, yaitu dari Cikarang (Bekasi) melewati Marunda (Jakarta Utara). Sedangkan untuk tahap 2, Pelindo II akan menambahkan rute kanal dari Tanjung Priok menuju Cikampek. Kanal ini akan menghubungkan arus logistrik dari Tanjung Priok menuju kawasan industri Cibitung-Cikarang di Bekasi serta di Cikampek, Karawang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengatakan Inland Waterway merupakan satu dari enam proyek yang akan dimasukkan dalam daftar strategis yang diusulkan kementeriannya. Rencananya proyek ini dikerjakan Pelindo, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dikerjasamakan dengan pihak asing melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Proyek ini sendiri bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik,” kata Budi Karya.
Sementara itu Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli Utama kepada Ocean Week juga pernah mengatakan Inland Waterway ini diharapkan mampu menurunkan ongkos logistik hingga 20 – 25 persen. “Kalau sekali jalan, tongkang dapat masuk kanal mengangkut 80 – 100 kontainer hingga kawasan industri Cikarang, ongkos pasti lebih murah,” ungkapnya. (***)