Penyelenggaraan Posko Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di pelabuhan Tanjung resmi ditutup pada Kamis (9/1/2025) oleh Kepala KSOP Tanjung Priok, M. Takwim Masuku.
Apel penutupan dilakukan di terminal Nusantara pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hadir pada kesempatan ini, antara lain, kepala Navigasi Tanjung Priok Capt. Mugen R. Satoto, kepala cabang Pelni Tanjung Priok Dicky, kepala KSOP Marunda Utomo, para pejabat di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok, serta jajaran stakeholder di pelabuhan Priok.
Dalam kesempatan ini M. Takwim yang membacakan pidato dirjen Hubla capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa penyelenggaraan Posko Angkutan Nataru berlangsung selama 22 hari (dari 18 desember 2024 – 8 Januari 2025).
“Secara nasional, penyelenggaraan posko pusat Kemenhub sudah ditutup pada tgl 5 januari 2025 oleh Menteri Perhubungan. Namun khusus angkutan laut, dikarenakan beberapa karakteristik seperti proses pemantauan dan koordinasi, rute dan durasi perjalanan, serta faktor lainnya, maka penyelenggaraan posko angkutan Nataru berlangsung lebih lama hingga tanggal 8 januari 2025,” ujarnya.
Menurut Dirjen Laut, penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 telah berjalan dengan baik, meski sempat terjadi situasi cuaca ekstrim yang menjadi tantangan bersama.
Keberhasilan ini tak terlepas dari koordinasi dan kerja nyata bersama seluruh unsur Ditjen Perhubungan Laut dan stakeholder sektor transportasi laut.
Angkutan Natal 2024 dan tahun Baru 2025 terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain, total jumlah penumpang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Secara nasional tercatat ada 1,80 juta pergerakan, naik 4,92% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1,72 juta pergerakan. Realisasi angkutan Nataru mencapai 77,71% dari target prediksi atau dibawah prediksi.
Untuk meningkatkan penyelenggaraan angkutan laut pada Nataru mendatang, ungkapnya, diperlukan beberapa langkah, yakni sinkronisasi kebijakan, baik dalam pengambilan kebijakan maupun implementasi di lapangan. Lalu evaluasi sarana dan prasarana, kesiapan stakeholder terkait, baik internal maupun eksternal termasuk asosiasi dan masyarakat. Kemudian evaluasi terhadap SDM baikk internal maupun eksternal.
Dirjen laut juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh perusahaan pelayaran dan nakhoda kapal yang telah berpartisipasi dan memberikan pelayanan terbaik dalam angkutan Nataru 2024/2025.
“Yang perlu saya ingatkan kembali bahwa dalam waktu dekat akan ada libur panjang yang perlu mendapat perhatian yaitu libur Isra Miraj, tahun baru Imlek, Nyepi, serta menjelang angkutan Lebaran. Untuk itu, kita perlu menyiapkan beberapa hal langkah-langkah persiapan kebijakan oleh masing-masing UPT,” ungkapnya.
Sedangkan M. Takwim Masuku kepada Ocean Week mengungkapkan bahwa pelaksanaan angkutan Nataru di pelabuhan Tanjung Priok berjalan dengan baik, aman dan terkendali.
“Selama masa libur Nataru, jumlah kapal tiba ada 76 unit, terjadi kenaikan 7,04% dibandingkan tahun 2023. Jumlah penumpang naik 15.028 orang, terjadi penurunan 9,29% dibandingkan 2023, sedangkan jumlah penumpang turun ada 15.367 orang,” katanya.
Kata Takwin, total jumlah penumpang tercatat 30,395 orang, menurun sebesar 3,38%.
Di Tanjung Emas
Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas juga resmi menutup Pos Koordinasi (Posko) Terpadu Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, rabu (8/01) sore.

Penutupan Posko ditandai dengan apel penutupan yang diikuti oleh seluruh instansi dan stakeholder pelabuhan Tanjung Emas yang terlibat dalam penyelenggaraan posko.
Kepala Kantor KSOP Tanjung Emas, Capt. Mochammad Abduh, yang bertindak sebagai inspektur apel mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik seluruh entitas pelabuhan Tanjung Emas sehingga pelaksanaan posko berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
“Apresiasi setinggi – tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah secara bersama – sama menyukseskan penyelenggaran Nataru tahun ini. Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada masyarakat pengguna transportasi laut yang ikut mewujudkan terselenggaranya transportasi laut yang aman dan nyaman,” ungkap M. Abduh.
Capt. Mochammad Abduh juga menambahkan bahwa dengan penutupan posko ini dapat memberikan pelajaran untuk penyelenggaraan angkutan di masa berikutnya.
“Kami akan terus mengevaluasi seluruh kegiatan, dengan hasil evaluasi tersebut sebagai acuan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, utamanya dalam menghadapi penyelenggaraan angkutan laut masa lebaran yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan,” ujarnya.
Apel penutupan Posko Nataru Pelabuhan Tanjung Emas diikuti oleh petugas dari instansi terkait yang terlibat, dilaksanakan di Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas.
Sementara itu dari data, selama periode Posko Nataru pelabuhan Tanjung Emas tercatat sebanyak 25 kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang dengan 6 trayek pelabuhan. Jumlah penumpang tiba sebanyak 7.994 jiwa dan penumpang berangkat 11.015 jiwa. Untuk kedatangan dan keberangkatan penumpang paling banyak dari pelabuhan Kumai dengan jumlah 10.743 jiwa.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan yang juga selaku Kasatgas Posko, Kant Dicky Eka Kunarko, menambahkan pada Posko Nataru tahun ini, pelabuhan Tanjung Emas mengalami penurunan -9.32% dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
“Total jumlah penumpang 19.008 jiwa, sedangkan tahun lalu mencapai 20.786 jiwa. Hal ini mengalami penurunan mencapai 1.178 jiwa, minus 9.32 % dibandingkan tahun lalu,” ungkap Dicky. (***)