Pelaku Usaha di Kalimantan Barat (Kalbar) menyambut positif sekaligus berharap Pelabuhan Internasional Kijing segera dibangun, mengingat dermaga yang sekarang dimiliki/dioperasikan PT Pelindo Cabang Pontianak sudah tidak mampu lagi menampug meningkatnya arus kapal dan barang.
Apalagi Menhub Budi Karya Sumadi pun meminta kepada Pelindo II segera membangun pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalbar tersebut.
Namu, para pebisnis di Kalbar berharap supaya rencana membangun palabuhan Kijing itu dibarengi dengan menyiapkan pembangunan jembatan yang menghubungkan ke dan dari wilayah pelabuhan itu.
“Tentu kami sambut positif karena bayak harapan para pengusaha pelayaran daerah agar dapat mengurai antrean kapal maupun tongkang yang sekarang ini sulit mencari tambatan, karena dermaga TUKS banyak yang belum sempurna untuk menampung kegiatan, sedangkan dermaga umum yang dimiliki PT Pelindo sudah tidak mencukupi,” kata salah satu pengurus INSA Pontianak, Hamdan Godang kepada Ocean Week melalui WhatsApp, Senin (20/3) pagi.
Ketua DPW APBMI Kalbar inipun mengatakan, dari sisi kelancaran lalu lintas barang, pihaknya selalu minta supaya infrastruktur jalan dan jembatan dipersiapkan terlebih dulu. ”Kami sudah usul dan minta supaya pemerintah menyiapkan jembatan berbarengan dengan rencana pembangunan pelabuhan Kijing, karena ini untuk kelancaran lalu lintas barang lewat darat,” ujar Hamdan.
Hamdan menegaskan bahwa adanya jembatan penyeberangan di atas Sungai itu mutlak mesti disiapkan. “Sebab kalau memilih lewat laut justru akan menambah cost yang besar,” ucapnya lagi.
Kepala Cabang Pelayaran Tanto Line di Pontianak ini juga yakin bahwa kargo yag melalui pelabuhan Kijing cukupada. “Yag siap tentunya hasil dari pemurnian barang-barang tambang dan CPO dalam jumlah yang besar memang menjadi andalan disamping cargo rutin seperti yang berlaku saat ini,” ungkap Hamdan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Pelindo segera memulai pembangunan Pelabuhan Kijing, di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat agar bisa dioperasikan.
“Saya harap ground breaking bisa mulai dilakukan bulan Agustus tahun ini, sehingga diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2019,” kata Budi saat mengunjungi lokasi pembangunan pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Jumat (17/3) Minggu lalu.
Pelabuhan Kijing diproyeksikan akan menjadi hub bagi dua pelabuhan di Kalbar yaitu pelabuhan Pontianak dan pelabuhan Sintete di Kabupaten Sambas, Kalbar.
Menhub mengatakan, Pelabuhan Kijing nantinya memiliki kapasitas hingga 2 juta Teus. Kapasitas tersebut mendekati pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang memiliki kapasitas hingga 3 juta Teus.
Pelabuhan Kijing akan memiliki dermaga dengan kedalaman 14 m LWS sehingga mampu melayani kapal besar, yang mengangkut hasil bumi seperti, CPO, bauksit, dan lain-lain.
“Saya harapkan Pelindo 2 segera mencari kontraktor dan segera menyelesaikan urusan admininstrasi agar bisa segera mulai dibangun,” ujar Menhub.
Direktur Pelindo II Dani Rusli Utama kepada Ocean Week juga pernah mengatakan bahwa pebangunan Kijing tinggal menunggu Perpres. “Kalau peraturan presiden sudah keluar, kami siap membangunnya. Karena anggran sudah siap,” katanya.
Berdasarkan data dari Pelindo II, pembangunan tahap satu memerlukan biaya sekitar 5,6 Triliun Rupiah.
Saat ini Pelindo II akan mencari kontraktor melalui sinergi BUMN, dan akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk membuka peluang kerjasama dengan perusahaan swasta. (rid/ow)