Pencarian korban tabrakan kapal MV. Habco Pioneer dan kapal penangkap ikan KM. Barokah Jaya yang terjadi di perairan Indramayu terus dilakukan oleh tim KPLP maupun SAR.
Bahkan pada hari Senin (5/4) 2021, kata Ahmad, Direktur KPLP Ditjen Hubla Kemenhub, rencana Operasi SAR Kecelakaan Kapal MV Barokah Jaya dengan MV Habco Pioneer, tetap dilakukan.
“Berbagai persiapan dilakukan, pada pukul 07.00 WIB Briefing kekuatan personil dan SOP serta petunjuk kerja. Search plan pukul 08.00 WIB, Tim SAR Gabungan akan melaksanaka pencarian korban dengan membagi menjadi 3 Area. Lalu Rescue plan,” katanya saat dikonfirmasi Ocean Week, Senin pagi.
Ahmad juga menyatakan bahwa korban dari peristiwa tabrakan kapal tersebut tercatat 32 orang.
“Dari jumlah total korban 32 orang, 15 orang selamat, 2 meninggal dunia, dan 15 orang lagi masih dalam pencarian,” ujarnya.
Tim juga memperhitungkan cuaca, tinggi gelombang yang sekitar 1 meter dengan kecepatan angin 6-13 Knot (barat daya-barat).
Sebelumnya, pada Minggu (4/4), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok telah mengerahkan kapal Patroli KN. Jembio P.215 untuk mencari korban tabrakan kapal MV. Habco Pioneer dan kapal penangkap ikan KM. Barokah Jaya di sekitar pantai Cirebon dan Indramayu.
“Selain kapal Basarnas, KPLP mengerahkan Kapal Patroli KN. Jembio P.215 dengan menurunkan Sea Ridernya yang dikerahkan mencari korban tabrakan kapal tersebut di pesisir pantai Cirebon dan Indramayu. Pada musibah tersebut, kapal penangkap ikan KM. Barokah Jaya terbalik, dari 32 awak kapal sebanyak 15 orang berhasil dievakuasi, sisanya masih dalam pencarian oleh Basarnas dan juga KPLP serta kapal-kapal lainnya yang berada di lokasi,” ujar Ahmad.
Seperti diketahui bahwa pada Sabtu (3/4) telah terjadi tabrakan kapal laut di perairan utara Balongan, Kabupaten Indramayu, antara MV Habco Pioneer dengan kapal nelayan MV Barokah Jaya.
Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, saat VTS Cirebon menerima telepon satelit dari MV Habco Pioneer yang mengabarkan terjadinya insiden tersebut.
Sejauh ini tim operasi SAR gabungan masih mencari 17 orang yang diduga hilang akibat peristiwa tersebut.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam keterangannya, menyatakan pada pukul 16.45 WIB, VTS Cirebon menerima laporan dari kapten kapal MV Habco Pioneer bahwa kapal nelayan Barokah Jaya telah menabraknya. Akibat peristiwa tersebut, kapal Barokah Jaya pun terbalik.
“Sebanyak 15 ABK berhasil dievakuasi oleh MV Habco Pioneer dalam keadaan selamat sedangkan 17 lainnya masih hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan,” ungkapnya.
Menurut dia, Kantor SAR Bandung telah melakukan permintaan pergerakan KN SAR Wisnu Jakarta untuk melakukan operasi SAR di sekitar LKP. Selain itu Kantor SAR Bandung telah melakukan info pemapelan kepada SROP Cirebon, SROP Indramayu, Lanal Cirebon, VTS Cirebon dan Ditpolair Polda jabar agar kapal kapal yang melewati rute tersebut jntum melaporkan hasilnya ke Kantor SAR Bandung dan VTS Cirebon.
Deden menceritakan, MV Habco Pioneer sedang berlayar dari Balikpapan (Kalimantan Timur) menuju Merak Banten sedangkan MV Barokah Jaya sedang dalam perjalanan dari Tanjungan ke Balongan, Indramayu.
Dia juga mengungkapkan KN SAR Wisnu telah bertolak dari Dermaga Inggom Tanjun Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu pukul 21.24 WIB. Estimasi KN SAR Wisnu itu akan tiba di lokasi perairan tabrakan Habco Pioneer dan Barokah Jaya itu sekitar 8 jam.
“Estimasi tiba pada 4 April 2021 pukul 06.24 WIB. KN SAR Wisnu dengan POB 30 orang yang terdiri dari 19 ABK dan 11 penyelam BSG (Basarnas Special Group) untuk melakukan operasi SAR,” kata Deden. (***)