Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono, menyatakan pemerintah masih menunggu pendanaan untuk dapat mengerjakan pembangunan pelabuhan Patimban.
“Saat ini proses pendanaan masih terhalang penyelesaian penyusunan greenbook proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jakarta. Pasalnya, laporan greenbook MRT dan Patimban dijadikan satu,” kata Tonny kepada wartawan.
Sementara itu Bupati Subang Imas Aryumningsih memprediksi proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan tuntas dan beroperasi 2019 mendatang.
Kini, ujar Imas, realisasi proyek pemerintah pusat yang diproyeksikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat itu masih dalam tahap menunggu pencairan anggaran pembebasan lahan sebagai akselerasi kelanjutan pembangunan.
Greenbook sendiri, kata Dirjen Hubla, merupakan daftar prioritas rencana pinjaman luar negeri sebagai syarat mendapatkan pencairan pinjaman dari Jepang terkait pembangunan Pelabuhan Patimban.
“Patimban sekarang tinggal nunggu greenbook. Karena meski Patimban sekarang sudah oke, tapi kita digabung dengan MRT, otomatis karena MRT-nya belum final jadinya nunggu,” kata Tonny.
Penggabungan itu, menurut Tonny adalah keinginan Jepang, karena itu kita masih menunggu.
Tonny juga mengatakan, apabila laporan greenbook proyek MRT rampung, maka pendanaan bisa cepat dicairkan dan proyek bisa langsung berjalan. Dirjen berharap proses penyusunan greenbook dapat selesai pada bulan ini.
“Mudah-mudahan. Makanya Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi-red) kan kemarin perintahkan untuk menyerahkan ke Bappenas agar lebih cepat. Secepatnya, kalau bisa Juli ini,” ungkapnya.
Proyek itu rencananya dapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Butuh Rp 43 T
Bupati Imas mengungkapkan, pencairan dana pembebasan lahan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan akhir tahun ini.
“Semua dananya dari pemerintah pusat. Informasi yang saya dapatkan, total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun (Pelabuhan Patimban) itu sebesar Rp43 triliun, kalau pembebasan lahannya Rp500 miliar,” ungkapnya.
Jika dana pembebasan lahan dicairkan, ucap Imas, tahapan pembangunan akan dilanjutkan dengan pengerjaan konstruksi yang akan digenjot sesuai arahan presiden.
Untuk Pelabuhan Patimban akan membebaskan wilayah di dua kecamatan di Kabupaten Subang, yakni Desa Patimban, Desa Kalentambo, Desa Gempol, Desa Pusakaratu, dan Desa Kotasari di Kecamatan Pusakanagara serta Desa Pusakajaya di Kecamatan Pusakajaya.
“Total daratan seluas 710 hektare. Penetapan lokasi sudah rampung, sudah pendataan lahan juga. Tinggal menunggu pencairan dana dari pusat, semua diatur pusat termasuk pengawasannya,” tutur Imas. (**)