Pembangunan pelabuhan internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) diharapkan dapat segera dibangun. Paling tidak tahun 2018 sudah dapat dilakukan pembangunannya, karena sekarang sedang menunggu pemenang tender untuk itu.
Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelindo II, Dani Rusli Utama mengungkapkan hal itu kepada Ocean Week, di sela kegiatan Pelindo Port Run 2017, di Tanjung Priok, minggu (3/12). “Masih menuggu perusahaan pemenang tender untuk pembangunan Kijing. Targetnya 2018 dibangun, dan tahun 2019 beroperasi,” ungkapnya.
Menurut mantan Dirut JICT ini, bahwa pelabuhan Kijing nantinya akan menjadi pelabuhan terbesar di Kalimantan. “Pelabuhan Kijing memiliki kapasitas sekitar 2 juta kontainer. Total investasi yang digelontorkan sekitar Rp5,2 triliun,” ujarnya.
Pembangunan pelabuhan Kijing direncanakan dibagi menjadi empat terminal yakni Terminal Petikemas, Terminal Multipurpose, Terminal Curah Cair dan Terminal Curah Kering.
Pelabuhan Kijing diproyeksikan akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs peti kemas, 8 juta ton CPO, dan 15 juta ton curah kering.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres No 43/2017 pada 7 April 2017 sebagai landasan percepatan pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Kijing.
Percepatan pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Kijing dilakukan dalam rangka peningkatan konektivitas, pengembangan infrastruktur kemaritiman, dan pengembangan wilayah di Kalimantan Barat.
NPCT 2
Dani Rusli juga menyatakan bahwa pembangunan NPCT2 dan NPCT3 oleh Pelindo II diharapkan dapat segera dimulai. “Saat ini sedang dilakukan pengurukan tanah yang akan dibangun terminal NPCT2. Untuk yang ini juga masih menunggu pemenang tender,” ungkapnya.
Nantinya, dua terminal bertaraf internasional itu, sepenuhnya dioperasikan secara otomatis. Artinya tidak akan ada tenaga manusia dalam kegiatan bongkar muat di kedua terminal tersebut, termasuk dalam mengangkut barang menggunakan truk.
Dan itu, akan menjadi terminal terbesar kedua di kawasan Asia setelah China yang full otomatic. (***)