Minggu sore (6/11) sekitar jam tiga sore Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengecek waktu tunggu kapal (waiting time). Menhub ingin tahu dan melihat langsung berapa waktu yang dibutuhkan untuk sandar kapal di pelabuhan Tanjung Priok.
Didampingi Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Budiono, Dirut PT Pelindo II Elvyn G Masassya, serta pejabat dilingkungan Kemenhub, Budi langsung menaiki kapal patroli penjagaan laut dan pantai KN Trisula/P. 111.
Elvyn mengatakan, tujuan Menhub adalah untuk mengecek waiting time berapa lama kapal bersandar ke pelabuhan dari mulai datang masuk ke antrean, lalu sandar.
“Mau cek waiting time berapa lama dari kapal datang sampai dia merapat dia harus nunggu di depan, nanti dia minta dipandu, kemudian ditarik ke pelabuhan,” ujar Elvyn.
Elvyn mengatakan, kapal yang pertama kali sampai di tempat menunggu adalah kapal yang akan dilayani terlebih dulu. “First come first service” kata Elvyn.
Elvyn mengatakan, setiap bulan rata-rata Tanjung Priok melayani 2.200 kapal sandar, atau rata-rata per hari kapal yang datang antara 90-110 kapal.
“Pelayanan kita bulan Oktober sekitar rata-rata 30 menit bisa 26 menit, ketentuannya di bawah 60 menit per pelayanan,” ujarnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Ocean Week dari INSA Jaya, bahwa saat ini service kapal di pelabuhan Priok sudah semakin membaik. “Cuma masih ada sedikit masalah untuk kepanduan, karena kami sudah minta dan didaftar di pandu misalnya pukul 12.00 Wib, nanti kapal baru dipandu jam 14.00 wib,” kata sumber di INSA Jaya.
Makanya, Kamis (3/11) lalu, INSA Jaya mendiskusikannya dengan PT Jasa Armada Indonesia (JAI) sebagai operator kepanduan kapal. “Kami terus mencari solusi, karena memang agak terkendala, alur masuk ke pelabuhan hanya satu sementara kapal yang harus sandar banyak, sehingga harus mengantre, dan ini perlu waktu, sebab untuk keselamatan kapal juga,” katanya.
Sumber tadi juga menyatakan bahwa pemecahan masalah ini belum selesai dan akan didiskusikan lagi dengan pihak JAI. (***)