Direktur Pembinaan Anak Perusahaan (PAP) PT Pelindo II Riri Syeried Jetta membenarkan jika perseroan menugaskan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) untuk mengembangkan usahanya dibidang pengelolaan terminal non petikemas tidak hanya di wilayah pelabuhan yang dikelola Pelindo II, melainkan di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia.
“Sebagai pemegang saham, Pelindo II menugaskan PTP untuk mengembangkan pengelolaan pelabuhan di luar pelabuhan yang dikelola Pelindo II, kalau perlu sampai ke luar negeri bisa berinvestasi untuk mengelola pelabuhan di luar, seperti Hutchison masuk ke berbagai negara sebagai pengelola terminal,” kata Riri kepada Ocean Week, di sela soft launching Museum Maritim di Tanjung Priok, Jumat (7/12) sore.
Mantan DIrut Galangan kapal PT Dok Kodja Bahari ini juga menyatakan kalau PTP di tahun 2019 akan IPO atau melantai di bursa efek, menyusul PT Jasa Armada Indonesia (JAI) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yang sudah lebih dulu melanta di bursa saham.
Riri juga tak menampik jika PTP mulai masuk ke pelabuhan Marunda bekerjasama dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) untuk mengelola pelabuhan Marunda.
Riri pun mengungkapkan kalau Pelindo II sekarang sudah mengubah pola bisnis anak usahanya menjadi lebih fokus, misalnya IKT hanya menangani terminal kendaraan, IPC TPK untuk petikemas, PTP untuk non petikemas, JAI pada pelayaran, pandu-tunda. “Jadi sekarang ini perusahaan anak usaha Pelindo lebih fokus, karena menangani secara khusus,” kata Riri.
IKT, ucap Riri, saat ini sudah tak lagi bermain di Priok, dan pelabuhan di bawah Pelindo II, melainkan sudah ekspansi ke Makassar, Medan, dan sebagainya. “Kalau perlu masuk ke Oman, atau ke negara luar lainnya,” ungkap Riri optmis hal itu bisa dilakukan oleh IKT. (rid/***)



























