Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya meresmikan Museum Maritim Indonesia yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok, pada Jumat (7/12) sore. Museum Maritim Indonesia akan dijadikan sebagai salah satu pusat edukasi dan informasi perkembangan dunia kemaritiman di Tanah Air.
“Melalui museum ini, IPC siap membangun literasi maritim, dengan fokus utama pada perkembangan era baru pelabuhan di era digital. Sebagai museum, tentu akan ada beberapa artefak kemaritiman, khususnya yang terkait dengan peranan IPC dalam perkembangan kepelabuhanan dari masa ke masa. Namun sebagai pusat edukasi dan informasi, IPC akan menitikberatkan informasi tentang perkembangan kepelabuhanan di era baru yang serba digital ini,” kata Elvyn G. Masassya, di Jakarta, Jumat (7/12).
Pada peresmian museum maritim, hadir semua direksi Pelindo II bersama komisaris Pelindo. Selain itu, para direksi anak usaha Pelindo II, para GM Cabang Pelindo II, serta beberapa mitra kerja Pelindo, dan para asosiasi kepelabuhanan.
Museum berlantai dua ini terlihat sangat mewah. Di dalamnya menggambarkan tentang replika berbagai sejarah tentang perjalanan dunia kemaritiman di Indonesia.
Beberapa waktu ke depan, akan dilakukan grand launching sekaligus mengundang masyarakat luas untuk hadir dan melihat langsung keberadaan museum bertaraf internasional, yang dirancang dengan konsep digital.
Soft launching Museum Maritim Indonesia dilakukan berbarengan dengan soft launching Maritim Tower. Event ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun IPC yang ke-26.
“Memasuki usia ke 26 tahun, IPC semakin optimistis menjadi pelabuhan kelas dunia. Kami terus melakukan peningkatan dan pengembangan, termasuk dengan melakukan digitalisasi di semua aspek operasional dan pelayanan, yang mengedepankan teknologi informasi” jelas Elvyn.

Direktur Teknik dan Manajemen Risiko, Dani Rusli Utama kepada Ocean Week mengungkapkan nantinya museum maritim ini dibuka untuk masyarakat umum. “Masyarakat umum bisa datang melihat museum ini, tiket masuknya murah, mungkin hanya Rp 5.000-Rp 10.000,” ujarnya sembari keliling ke museum menjelaskan kepada Komisaris Pelindo II Tumpak Hatorangan Panggabean.
Berkaitan dengan penerapan teknologi informasi, pekan lalu IPC meraih dua penghargaan di ajang BUMN Branding & Marketing Award 2018 yang diselenggarakan oleh BUMN Track dan ARRBEY Consulting. Penghargaan tersebut diperoleh IPC pada kategori ‘Enhancing Competitiveness Through Technology’ dan kategori khusus Pendukung Poros Maritim.
“Kedua penghargaan itu menjadi kado indah, dan memacu kami untuk memberikan yang terbaik untuk negeri,” ujar Elvyn.
Tahun ini, IPC menggelar serangkaian kegiatan terkait perayaan HUT IPC ke-26. Sejak bulan lalu, misalnya, IPC membuat program ‘IPC goes to Campus’ yang bertujuan memberikan edukasi dan berbagi pengetahuan kepada mahasiswa tentang dunia kepelabuhanan, termasuk bisnis kepelabuhanan yang dikelola IPC. Program ‘IPC goes to Campus’ ini digelar di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Swadaya Gunung Jati, serta Akademi Manajemen Belitung di Propinsi Bangka Belitung.
IPC juga memberikan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa berprestasi, serta memberikan bantuan sarana dan prasarana kampus.
Rabu dan Kamis kemarin, IPC mengadakan kegiatan donor darah di kantor pusat IPC. Donor darah yang diadakan bersama PMI Jakarta Utara ini berhasil mengumpulkan 254 kantong darah. (ow/***)