PT Pelni mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk mudik gratis pengguna sepeda motor dari Jakarta-Semarang PP mulai tanggal 17, 19, 21, dan 23 Juni. Untuk arus balik dari Semarang – Jakarta tanggal 2, 4, dan 6 Juli.
“Mudik gratis sepeda motor ini untuk 1.000 motor, 2.000 penumpang setiap voyage menggunakan kapal Dobonsolo,” kata Ujang Munif, pengurus DPC INSA Jaya kepada Ocean Week, di Jakarta Utara.
Kesiapan untuk angkutan Lebaran 2017, Selasa (30/5) sudah dirapatkan di Kantor OP Tanjung Priok, dipimpin langsung oleh I Nyoman Gede Saputra, Kepala OP Tanjung Priok. Rapat tersebut melibatkan, INSA, KPPP, Lanal, Yon Air, Airud, Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, PT Pelindo, Dishub Jakut, pelayaran penumpang, dan TKBM Priok.
Ujang khawatir, jika pengaturan pada saat tanggal-tanggal mudik gratis itu tidak benar-benar tak disiapkan, kemungkinan Priok bisa macet. “Bayangkan saja 1.000 sepeda motor datang sekaligus. Padahal kan masih ada kegiatan truk barang, atau yang lainnya,” ungkapnya.
Sedangkan Nyoman Gede Saputra kepada wartawan mengungkapkan bahwa pelabuhan Tanjung Priok sudah siap menghadapi angkutan mudik Lebaran tahun ini. “Seperti tahun-tahun kemarin, kami sudah siap menyambut pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya menggunakan kapal laut,” ujarnya.
Ada beberapa persiapan menjelang angkutan Lebaran 1438 Hijriah di Pelabuhan Tanjung Priok, antara lain, pembangunan Posko Angkutan Lebaran 2017 di terminal penumpang. Lalu pembentukan tim angkutan Lebaran dan ketiga pelaksanaan apel kesiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2017.
Kata Nyoman, pihaknya akan melaksanakan apel gabungan pada 9 Juni 2017 dengan beberapa unsur seperti Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Basarnas.
Sementara itu, untuk menghadapi mudik Lebaran tahun 2017, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menyiapkan 26 kapal trayek nusantara (jarak jauh) dan 46 kapal perintis (pelayaran jarak pendek).
Direktur Utama Pelni, Elfien Guntoro menyatakan, Pelni memprediksi penumpang saat musim mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan tahun 2016.
“Tahun ini perkiraan penumpang Pelni saat mudik Lebaran sekitar 557.687 atau lebih kecil dari 2016 yang mencapai 568.739,” katanya.
Menurut Elfien, turunnya perkiraan penumpang tahun ini disebabkan mulai beralihnya masyarakat menggunakan transportasi udara.
“Perkiraan embarkasi tertinggi penumpang akan terjadi di Pelabuhan Makassar untuk arus mudik dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk arus balik,” ujar Elfien.
Penjualan tiket kapal juga sudah dilakukan sejak H-45 Lebaran melalui online, call center, dan berbagai agen tiket kapal. Untuk mencegah praktik calo, Pelni juga menerapkan sistem di mana tiket penumpang harus sesuai dengan KTP.
“Sistem tiket kapal Pelni dikontrol dengan DCS di 49 pelabuhan, identitas penumpang harus sama dengan yang akan bepergian,” kata Elfien. (***)