Protes kemacetan panjang yang dilontarkan ketua ALFI Jawa Tengah (Jateng) akibat layanan di depo kontainer MTCON ternyata tak terbukti. Bahkan, di depo kontainer milik grup Samudera Indonesia ini tampak lancar melayani truk keluar masuk di hari Selasa (6/6) ketika Ocean Week berinvestigasi ke kawasan industri cipta kav. 10, Jl Arteri Yos Sudarso Semarang, dimana ada sekitar 8 depo kontainer berusaha disana.
Kemungkinan penyebab macetnya jalan dikarenakan antrean truk yang mau mengambil atau menyimpan kontainer kosong ke depo-depo disitu.
Perlu diketahui bahwa kedelapan depo selain MTCON, ada MBPI, IJS, DKM, Java Sarana, Garbantara, SSB, Ascom, serta Multicon.

Pengamatan Ocean Week, masalah yang muncul di kawasan tersebut sehingga rawan macet, adalah jalan keluar masuk ke kawasan hanya satu pintu, apalagi kondisi jalan rusak parah, ditambah parkir truk-truk milik salah satu perusahaan yang tak teratur di jalanan. Selain itu, disebabkan jam operasional depo yang belum 24 jam.
Kondisi dan situasi tersebut mestinya menjadi perhatian pengelola kawasan industri, terutama rusaknya jalan di dalam kawasan. Penting pula pengelola menyiapkan kantong-kantong parkir untuk truk-truk yang beraktifitas disini.
Sewaktu Ocean Week keliling untuk melihat aktifitas diberbagai depo antara jam 12.00 Wib – 13.00 Wib, hampir tak terlihat kegiatan, dan mayoritas depo istirahat. Truk-truk yang sudah terlanjur mau masuk ke depo, terpaksa stop didepan pintu masuk depo, sehingga ini cukup mengganggu lalu lintas disitu begitu jam kerja dibuka kembali.
Situasi itu, hampir tak tampak di depo MTCON, mengingat kata Caturyanto Cahya Septanugraha, Kepala Cabang MTCON Semarang, deponya tidak ada waktu istirahat. “Kami melayani 24 jam. Ada waktu istirahat bagi petugas, namun layanan tak berhenti karena kami atur waktunya,” ujarnya kepada Ocean Week, di Kantornya.
Menurut dia, deponya selama Ramadhan ini melayani hingga jam 17.30 Wib. Namun terhadap truk yang sudah terlanjur mengantre tetap dapat dilayani.
“Untuk mengatasi padatnya truk disini, bahkan terkadang sampai macet, saya mengusulkan agar bisa disiapkan kantong lahan parkir, karena lahannya tersedia,” ucapnya.
Caturyanto juga menceritakan, depo MT CON yang mulai didirikan di tahun 1996. Sekarang sudah memiliki luas lahan sekitar 5 hektar, dan mampu menampung 5.000 TEUs.
Depo ini juga dilengkapi 4 side loader, satu forklift. “Kami juga akan membeli side loader baru 8 unit,” ungkapnya.
Kedepan, karena luas laha 5 hektar sudah tak mampu menampung tingginya penggunaan fasilitas ini, perseroan akan menambah dan membangun depo baru yang lebih luas untuk menampung kegiatan penitipan kontainer kosong ini.
Namun begitu, Ari Wibowo, Ketua ALFI Jateng ketika dikonfirmasi mengenai kondisi dan situasi kegiatan di kawasan industri ini, tetap kekeh menyatakan bahwa kemacetan yang terjadi di jalan sekitar kawasan tersebut, salah satunya dikarenakan layanan di MTCON. (***)