Masa depan Pulau Madura adalah maritim. Sebab Madura sangat dekat dengan Samudera Pasifik. Sehingga sisi Utara perlu didorong karena tidak terlalu subur daripada selatan.
Dibandingkan daerah lain di Jawa Timur, Madura lebih diberkahi oleh sumber daya energi yang sangat besar. Kabupaten Sumenep misalnya, memiliki PDRB Rp 22 triliun, dan Rp 8 triliun dari nilai tersebut berasal dari sumber daya energi.
“Inilah sebenarnya yang menjadi berkah bagi Madura. Ada yang berpikir Madura itu miskin, siapa bilang. Padahal Sumenep sendiri saja PDRBnya Rp 22 triliun. Makanya jangan sampai mendengar kata Rp 1 triliun saja untuk Madura sudah merasa luar biasa,” kata Emil Dardak, calon Wakil Gubernur Jatim dalam seminar nasional bertema “Masyarakat Madura Pasca Jembatan Suramadu” di Hotel Utami Sumekar, Sumenep, Senin (2/4).
Selain Emil, ada Fandi Utomo (DPR RI Fraksi Demokrat) dan budayawan Zawawi Imron, juga sebagai nara sumber pada seminar tersebut.
Menurut Emil, pesisir Madura harus didorong dari sisi Utara, penggerak utama adalah pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. “Madura sangat strategis untuk dibangun pelabuhan samudera, namun pembangunan tersebut membutuhkan dana yang sangat luar biasa,” ujar bupati Trenggalek non aktif ini.
Karena itu, ungkap Emil, diperlukan kerjasama untuk membangun pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. Dia mengaku sudah mengkroscek ke Bapenas, ternyata belum ada, artinya proses ini belum berjalan.
Maka dari itu prasyarat untuk membangun Madura harus menggerakkan seluruh elemen, pembiayaan pemerintah, pembiayaan swasta dan paling penting adalah peran serta dari masyarakat Madura.
Emil juga menyatakan, pembangunan infrastruktur di Madura juga perlu direncanakan melalui tahapan yang rinci dan kompleks. Misalnya bagaimana mewujudkan membangun dan mengembangkan pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. (oz/**)