Layanan di pelabuhan Boom Baru Palembang dinilai pengguna jasa sudah semakin membaik, tertib, dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Jika ada masalah di pelabuhan, penyelesaiannya umumnya dilakukan dengan ‘duduk bersama’ antara operator BUP dengan pengguna jasa terkait untuk mendapatkan solusinya.
Ketua DPW ISAA Sumatera Selatan, Susanto Wijaya membenarkan hal itu. “Benar sekali, service di pelabuhan Palembang (kontainer dan non kontainer) sudah semakin bagus. Apalagi dengan adanya online sistem, semua dimudahkan, kami tak lagi perlu datang bertatap muka dengan petugas, cukup dari kantor atau dari HP urusan administrasi bisa dilakukan,” ujarnya kepada Ocean Week, di Palembang, Selasa (17/10).
Dia juga menegaskan bahwa untuk layanan di terminal petikemas pun cukup ideal, dan sekarang sudah bagus. “Layanan kinerja juga 24 jam 7 hari, dan ini sudah dilakukannya. Justru swasta pengguna jasanya yang terkadang ada yang tak siap. Misalnya ketidak siapa itu ada pada pihak distributornya/gudangnya. Saya nggak tau apakah itu juga menyangkut biaya,” ungkapnya.
Owner PT Gajah Unggul Internasional ini juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan sekarang ini terus membaik. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. “Kalau menurut saya, yang seharusnya dibenahi di Sumsel adalah infrastruktur darat nya, kalau dari sisi kelautan sudah cukup,” jelasnya.
Santo berharap agar arus logistik di Sumsel ini bisa lancar dan cost logistik dapat murah.
Sementara itu Iman Budi Santoso, Kasubdit Pelayaran Dishub provinsi Sumsel juga sependapat dengan Susanto Wijaya. “Saya melihat saat ini layanan di pelabuhan Palembang sudah semakin bagus. Hanya ada masalah sedikit yakni pembatasan jam operasional truk petikemas, tapi kami (dinas perhubungan provinsi Sumsel) tak bisa intervensi, karena itu menjadi wewenang Walikota Palembang,” katanya kepada Ocean Week, di Palembang.
Nunu Khusnul Khitam, GM Pelindo Regional 2 Palembang saat dikonfirmasi mengenai layanan di pelabuhan Palembang mengatakan bahwa saat ini sudah menggunakan online sistem. “Jadi pengguna jasa diberikan kemudahan, dan kami selalu berkomunikasi dengan baik kepada mereka (pengguna jasa). Hanya saja, kendala yang menjadi ganjalan dan ini juga dirasakan oleh pengguna jasa adalah adanya peraturan walikota (Perwali) mengenai pembatasan jam operasional truk petikemas,” ujarnya.
Nunu mengatakan kalau dirinya sudah berusaha untuk menemui pihak Walikota, untuk mendiskusikan hal itu, namun hingga sekarang masih belum bisa ketemu.
Ketua APBMI Sumsel Rico Nosandry, berharap hubungan baik yang sudah terjalin baik antara APBMI dan Pelindo Palembang supaya bisa dipertahankan. (**)