Para pengguna jasa di pelabuhan mempertanyakan belum selesainya pengerukan alur pelayaran sungai Kapuas menuju pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat yang sudah sekitar 6 bulan, karena dinilai sedikit mengganggu keluar masuk kapal.
“Kapal harus menunggu waktu air pasang untuk keluar masuk pelabuhan, karena pada waktu air surut, kapal keruk melakukan pekerjaannya, sehingga jadwal kapal masuk keluar ke pelabuhan benar-benar di sesuaikan dengan pekerjaan pengerukan,” kata Hamdan Godang, salah satu pengguna jasa di Pontianak, kepada Ocean Week, Jumat pagi, di Yogjakarta.
Hamdan juga menyatakan, bahwa meski ada pengerukan alur pelayaran, namun kegiatan bongkar muat barang/petikemas tak terganggu. “Tapi, untuk kapal Tanto Intim kayaknya belum ada masalah dan lancar-lancar saja,” ungkap Hamdan yang juga kepala cabang pelayaran Tanto Intim itu.
Hanya saja truk petikemas di Pontianak tidak diperbolehkan membawa kontainer pada siang hari. “Itu yang ukuran 40 feet, tapi malam hari boleh, untuk yang 20 feet siang boleh tapi juga diatur jamnya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, GM Pelindo II Pontianak, Adi Sugiri membenarkan jika sekarang ini alur pelayaran sungai Kapuas sedang dilakukan pengerukan. “Iya sedang ada pengerjaan pengerukan, dan dalam proses penyelesaian,” katanya menjawab Ocean Week, lewat teleponnya.
Adi juga mengungkapkan, mengenai adanya pandangan bahwa pengerukan itu dinilai megganggu Pelayaran, karena alur pelayaran pelabuhan Pontianak cukup panjang.
“Ya kan panjang alurnya, dan justru kapal keruk juga operasinya agak terhambat karena keluar masuk kapal padat juga,” ungkap Adi.
Dirut PT Rukindo Wahyu Hadiyanto yang dikonfirmasi mengenai lamanya waktu pengerukan, menyatakan bahwa dirinya belum bisa menjawab, mengingat tengah menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
“Tolong untuk progres pengerukan hubungi Sigit atau Ari,” kata Wahyu.
Pastinya sekarang ini, aktivitas di pelabuhan Pontianak sudah sangat padat, makanya Pelindo II membangun Kijing di Kalbar. (**)