Dirut PT Ikatan Kendaraan Terminal (IKT) Chiefy Adi K menyatakan, kunjungan kapal melalui car terminal ini per juli 2017 naik sebesar 114 %. Sedangkan kegiatan bongkar muat (throughput) tumbuh 138,6 %. Pertumbuhan kinerja operasional tersebut menopang pendapatan perseroan hingga 142 % pada periode itu.
“Produksi Toyota masih menjadi unggulan tertinggi disini, menyusul Mitsubishi,” kata Chiefy, disela acara customer gathering di Kantornya, Rabu (9/8).
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah mengapalkan lebih dari 1.065.000 unit mobil lebih dari 1987 hingga Juli 2017 ini.
Hingga saat ini, ekspor mobil utuh CBU sudah tersebar ke sekitar 15-an negara. Tahun 2015, toyota ekspor 177.000 unit, turun menjadi 169.000 unit. “Manajemen ingin mendorong industri otomotif nasional dapat memiliki daya saing dan berkiprah di pasar internasional. Diharapkan bisa menjadi penyokong industri otomotif nasional,” ungkap Chiefy.
Menurut Chiefy, pihaknya juga sedang fokus pada pasar dan pengembangan short sea shipping. “Kami juga ikut mensupport pemerintah dengan program tol laut untuk rute Jakarta (Tanjung Priok-Gresik-Priok), kerjasama dengan PT Jagad Khatulistiwa dan Maspion Industrial Estate,” ujar Chiefy.
Selain memasuki rute itu, mantan GM Pelindo Ciwandan Banten ini juga menyatakan, IKT akan menjajaki pasar ke rute Jakarta-Semarang-Jakarta, Jakarta-Dumai-Belawan-Jakarta, Gresik-Makassar-Gresik dan Makassar-Bitung-Makassar.
Pada kesempatan itu, Chiefy juga memaparkan kinerja operasional dan keuangan per Juli 2017 yang tumbuh bagus. Misalnya kunjungan kapal tumbuh 114% apabila dibandingkan dengan realisasi per Juli 2016. Sedangkan throughput tumbuh 138,6% dibandingkan realisasi per Juli 2016.
Sementara itu, pendapatan tumbuh 142% apabila dibandingkan dengan realisasi per Juli 2016. Laba tumbuh 250% apabila dibandingkan dengan realisasi per Juli 2016 dan BOPO sebesar 56%, sedang realisasi BOPO per Juli 2016 sebesar 77%. (ow/**)