PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berpartisipasi dalam acara Public Expose (Pubex) Live yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia.
Paparan Publik Tahunan IPCM 2024 dilaksanakan secara virtual dari monitoring room IPCM di Pelindo Tower,
Jakarta Utara.
Pubex Live 2024 sendiri digelar dalam rangkaian 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia dan tersambung di TV maupun di Media Digital IDX Channel untuk beberapa emiten.
Sebagai emiten terpilih pada penyelenggaraan Public Expose 2024, paparan IPCM dan 44 perusahaan tercatat lainnya disiarkan secara real time melalui live zoom serta disaksikan dan diikuti secara langsung oleh investor dari seluruh Indonesia.
Direktur Utama merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCM, Shanti Puruhita, Direktur Armada dan Operasi, Muhammad Iqbal dan Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko, Dessy Emastari Prihatiningtyas, dalam paparannya menyampaikan beberapa hal yaitu kinerja keuangan
perseroan yang berakhir 30 Juni 2024 serta update penandatanganan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan pengguna jasa eksisting maupun perjanjian baru.
Strategi perusahaan untuk menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan IPCM tetap stabil.
Pada Laporan Keuangan Semester I tahun 2024 IPCM secara konsisten membukukan peningkatan pendapatan sebesar 5,5% menjadi Rp598,8 miliar dari Rp567,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal sebesar Rp512,2 miliar atau 85,5% dari total pendapatan, sedangkan kontribusi jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 8,1%
atau Rp48,8 miliar.
Pendapatan jasa penundaan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 27,7% atau senilai Rp183,2 miliar dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya senilai Rp143,5 miliar, hal ini didukung peningkatan kinerja pada beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur.

Pada Pelabuhan Umum juga mengalami peningkatan sebesar 14,7% menjadi Rp250,9 miliar dari sebelumnya sebesar Rp218,7 miliar YoY. Kemudian pada TUKS juga meningkat 9,6% menjadi Rp
115,8 miliar dari sebelumnya Rp105,6 miliar YoY.
IPCM mengalami peningkatan pendapatan aset yang cukup signifikan dari 1,52 triliun atau sekitar 4,4% dari posisi akhir tahun 2023 menjadi 1,59 triliun pada semester pertama 2024
yang didukung dengan kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 10,8% dari Rp899,6 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp986,3 miliar pada akhir Juni tahun 2024 yang sejalan
dengan pertumbuhan pendapatan. Hal tersebut berdasarkan neraca keuangan kinerja IPCM.
“Upaya kami dalam meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis terus menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan. Ekspansi yang kami lakukan di wilayah Indonesia Timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan yang semakin baik dan meningkat,” ujar Shanti.
Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko IPCM, Dessy Emastari Prihatiningtyas menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh pelanggan, mitra bisnis strategis dan stakeholder lainnya atas sinergi yang baik sehingga IPCM mampu membukukan pendapatan positif di semester 1 tahun ini.
Shanti juga mengatakan pada 1 April 2024, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI secara resmi memberikan Pelimpahan kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) IPCM untuk melaksanakan Pelayanan Jasa
Pemanduan dan Penundaan Kapal di wilayah Perairan Pulau Obimayor – Pantai Barat pada Wilayah Perairan Pandu Luar Biasa Pelabuhan Laiwui Provisi Maluku Utara.
“Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, akan dikembangkan menjadi pusat penambangan dan smelter nikel dengan kapasitas produksi nikel sulfat hingga 240 ribu ton pertahun serta merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia Timur. Proses penambangan nickle ore (bijih nikel), limonite maupun saprolite yang salah satunya dilakukan oleh Harita Nickle, group pertambangan dan industri pengolahan sejak tahun 2010 melalui bendera PT Trimegah Bangun Persada (TBP),” jelasnya.
Menurut dia, komersialisasi bisnis IPCM selain melayani untuk seluruh wilayah Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) juga dapat dilihat dari berbagai layanan di BUP milik IPCM serta berbagai kerjasama IPCM dengan para mitra yang terus aktif dilakukan antara lain di wilayah TUKS PT Cemindo Gemilang Bayah-Banten; Tersus PT Nusantara Regas Kepulauan Seribu; Tersus PT Jawa Satu Power-Cilamaya; PLTU Kanci I PT Cirebon Electric Power dan PLTU Kanci II PT Energi Prasarana, PT Lang Lang Laju Layang di Meulaboh-Aceh, Teluk Weda dan Laiwui – Halmahera, Maluku Utara; Ship to Ship Muara Sungai Musi PT Maritim Barito Perkasa dan PT Karya Pacific Shipping.
“Diperpanjangnya perjanjian kerjasama pelayanan jasa IPCM kepada para mitra strategis mencerminkan bahwa komitmen kami untuk terus memenuhi harapan pengguna jasa dan meningkatkan serta memperbaiki kualitas layanan demi kepuasan pelanggan yang lebih baik,” ungkap Shanti.
Selain melaksanakan bisnis yang berkelanjutan, kata Shanti, IPCM juga senantiasa menjalankan kegiatan
operasional perusahaan dengan mengintegrasikan ESG (Environmental, Social and Governance).
IPCM mengedepankan prinsip ramah lingkungan melalui komitmen penggunaan alternatif bahan bakar kapal ramah lingkungan Biosolar B35 yang relatif lebih mengurangi emisi karbon sebagai bentuk pengurangan dampak negatif akibat residu bahan bakar.
Selain itu IPCM juga menggunakan shore connection yaitu tenaga listrik dari darat ke kapal untuk menunjang kebutuhan daya listrik di kapal pada saat tidak beroperasi dan juga harbour generator kapal.
“3 motor pandu yang rampung di awal tahun 2023 lalu juga memiliki konsep go green dengan solar panel yang dapat dikembangkan menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya,” jelasnya.
Seperti diketahui, selama semester I di tahun 2024 ini, IPCM meraih sejumlah penghargaan di antaranya Gold Champion TJSL untuk program unggulan Penanaman Mangrove & Pengembangan UMK pada Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2024 dari media Bisnis Indonesia; The Best Investortrust Companies 2024 kategori The Best Sectors Investortrust Companies 2024 Sektor Infrastruktur dari media Investor Trust; Platinum Predicate untuk kategori Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Terbaik 2024 dari media Investor Trust; dan Gold Pilar Sosial program TJSL pada ajang BUMN & CSR Award 2024 dari media BUMN track. (***)