Manager Operasional PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Agus Suryanto menyatakan bahwa kelambatan penyandaran kapal di pelabuhan Tanjung Priok terjadi karena beberapa factor, antara lain disebabkan penumpukan kapal yang secara bersamaan bersandar.
“Kami (PT Jasa Armada Indonesia/JAI) sebenarnya sudah merencanakan penyandaran kapal sesuai jadwal. Tapi, dalam praktiknya terkadang terjadi mundur, karena dengan system inaportnet yang diterapkan di pelabuhan Priok, terkadang berpengaruh juga terhadap kinerja pemanduan,” katanya.
Pengamatan Ocean Week, kelambatan sandar itu bisa karena dokumen kapal dalam rentetan pengurusan setelah online system inaportnet itu belum terespon oleh salah satu institusi, Misalnya untuk warta kapal dan pembayarannya sudah di kantor OP, kemudian data itu dilanjutkan ke Pelindo untuk memperoleh approval, yang kemudian dilanjutkan ke kantor Syahbandar, dan terakhir ke PT JAI untuk layanan pandu.
Tapi, kalau dokumen itu tidak juga segera direspon oleh Pelindo atau Kantor Syahbandar, maka yang muncul penyandaran kapal menjadi lamban, sehingga mengakibatkan kapal yang sedianya dijadwalkan masuk pada jam x akan mundur menjadi jam xx. Akibatnya, hal itu akab berpengaruh terhadap jadwal sandar kapal-kapal dibelakangnya.
Agus juga mengakui, kalau rencana penyandaran kapal, ada salah satu diantaranya yang mundur, maka akan berpengaruh terhadap jadwal-jadwal kapal berikutnya. “Pasti akan berpengaruh terhadap kapal sandar, jika ada salah satu yang jadwalnya mundur,” ucapnya.
Apa yang disampaikan Agus ini menjawab adanya informasi keterlambatan dan kelambanan terhadap sejumlah kapal yang menunggu sandar dikarenakan lamanya pelayanan dari pihak pandu. (**)