Kerjasama yang dilakukan antara Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta dengan CCPIT Tian Jin Sub Council diharapkan terus berlanjut sampai pada tataran penanganan ekspor impor Tian Jin-Tanjung Priok atau sebaliknya.
Kerjasama kedua belah pihak tersebut terjadi sewaktu ALFI Jakarta melakukan kunjungan ke Tiongkok pada tanggal 17 Oktober 2018 lalu.
Rombongan ALFI terdiri dari Widiyanto (Ketua), Adil Karim (sekretaris), Sukri Siregar (penasihat), Hari Sutanto (wakil ketua), Kadar (wakil ketua), dan sebagainya.
“Kerjasama pada tahap awal ini masih berupa saling bertukar informasi. Kedepan kami berharap bisa terus bersinergi dengan mereka (CCPIT Tian Jin), bisa menghandle barang ekspor impor, baik dari dan ke Tian Jin maupun Tanjung Priok,” kata Adil Karim, dibenarkan Widiyanto, menjawab Ocean Week, di Kantor ALFI Jakarta, Senin (5/11).

Menurut Adil, lalu lintas barang di nagara Tiongkok, 50%-nya dihandle melalui pelabuhan Tian Jin, 50% lagi melalui beberapa pelabuhan yang ada di negeri tersebut, seperti Guang Zhou dan sebagainya.
Seperti diketahui, bahwa volume barang (throughput) melalui pelabuhan di China sebanyak 39 juta TEUs lebih, dan menjadi yang terbesar di seluruh dunia, disusul Singapura, dan Rotterdam.
“Kami sempat mengunjungi pelabuhan Tian Jin di Propinsi He Bei, Tiongkok. Akses ke pelabuhan itu macet luar biasa, seperti di Priok Jakarta, malah lebih macet lagi,” ungkap Sukri Siregar menambahkan.
Adapun kerjasama tersebut, kata Widiyanto, bahwa kedua pihak akan berupaya bersama-sama membangun kerjasama ekonomi dan berbagai platform untuk masing-masing wilayah, dan memanfaatkan segala potensi sesuai kapasitas masing-masing guna mempromosikan kerjasama ekonomi, perdagangan dan industri, demikian juga dengan bisnis lainnya yang diinginkan kedua pihak.
“Masing-masing akan berbagi informasi tetag perkembangan ekonomi, kejadian-kejadian ekonomi yang penting, kebijakan-kebijakan terkait dengan investasi dari luar negeri, akses terhadap pasar lokal dan informasi yang dibutuhkan oleh kedua pihak,” ungkap Widiyanto.
Selain itu, para pihak akan mendorong dan mendukung perusahaan perusahaan lokal untuk membangun hubungan dan mencarikan potensi perdagangan serta mitra antara keduanya melalui keikutsertaan dalam seminar-seminar, study tour, misi perdagangan, pameran perdagangan, dan kedua pihak akan membantu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam event tersebut diatas.
Kedua pihak saling merekomendasikan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama dari waktu ke waktu serta mendukung penuh terhadap agenda-agenda yang sudah disepakati bersama.
“Kedua pihak akan memperkuat hubungan pada aspek riset legal, konsultasi legal, mediasi bersama, pelatihan hukum, kerjasama kekayaan intelektual, peningkatan ekonomi dan perdagangan, mengkoordinasikan dan saling mendukung bersama mempromosikan perkembangan ekonomi dan perdagangan untuk para pihak,” ucap WIdiyanto. (***)