Demi kepentingan masyarakat, PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) menyatakan siap menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN terkait rencana pemindahan lokasi atau relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) ke kawasan Pelabuhan.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan mendoakan masyarakat yang menjadi korban terdampak kebakaran yang melanda kawasan TBBM Plumpang,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono dalam rilisnya.
Menurut Ali, Pasca kebakaran TBBM Plumpang, Pelindo telah menurunkan tim tanggap darurat (emergency response team) untuk memenuhi kebutuhan awal warga yang terdampak peristiwa tersebut.
Selain membantu upaya evakuasi di hari pertama, tim tanggap darurat Pelindo Peduli juga mendistribusikan bantuan darurat berupa makanan, obat-obatan, selimut, terpal dan berbagai kebutuhan warga terdampak yang saat ini berada di posko pengungsian.
Terkait dengan wacana pemindahan TBBM ke kawasan pelabuhan, saat ini Pelindo tengah melakukan pembangunan lanjutan pada area di terminal NewPriok, di mana terdapat area yang diperuntukkan sebagai Product Terminal.
Area inilah yang dapat dipertimbangkan sebagai lokasi baru TBBM. Lahan sebagaimana dimaksud akan siap pada tahun 2024.
“Lokasi Product Terminal yang kami siapkan nantinya terletak tepat di waterfront, sehingga akan memudahkan bongkar muat minyak dan gas dari kapal ke terminal dan sebaliknya,” jelas Ali.
Sebagai tambahan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) serta NewPriok Eastern Access (NPEA) akan menambah kemudahan akses langsung dari NewPriok menuju kawasan industri di Cibitung dan Cikarang.
“Pada prinsipnya Pelindo siap mengikuti arahan Pemerintah dan terbuka terhadap opsi pemindahan ke pelabuhan. Untuk selanjutnya, kita akan menunggu pembicaraan lebih lanjut antara Pertamina dan Pelindo,” pungkas Ali.
Sementara itu, Munif SH, Koordinator pengguna jasa pelabuhan (Penjaspel) Tanjung Priok menanyakan apakah pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengatakan bahwa TBBM supaya dipindahkan di lahan Pelindo, dan kemudian dilanjutkan Menteri BUMN Erick Thohir yang memberi arahan hal yang sama, mestinya dipikirkan lebih matang oleh pihak Pelindo.
“Jangan karena yang minta atasannya (Menteri BUMN) lantas langsung diiyakan, dan jangan karena takut menolak permintaan Menterinya, direksi Pelindo oke-oke saja, tanpa dikaji lebih dahulu, apakah kalau TBBM dipindahkan ke area Pelindo tak akan mendatangkan masalah baru,” ujar Munif kepada Ocean Week, di Kantornya.
Lagi pula, ungkapnya, kalau pembangunannya mulai 2024, pemerintahan berganti, dan direksi juga berganti, apakah rencananya tetap berlanjut. “Belum tentu rencana itu diteruskan, bisa saja pemerintahan baru ga setuju dengan itu. Ini Pelindo mesti hati-hati memberi keputusan, perlu kajian lebih mendalam, jangan sampai meninggalkan Bom waktu dikemudian hari,” katanya. (**)




























