Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sinergi dua emiten Pelindo Group PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melaksanakan program Pengembangan Produk Tenun dan Anyaman.
Program Tenun Nyaman dilaksanakan dengan menggandeng mitra platform digital bidang manajemen usaha wastra dan kerajinan/kriya, Krealogi oleh Du Anyam untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada 30 pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayah Indonesia Timur, yakni di Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Bertempat di Kantor Kepala Desa Lamahala Jaya, Adonara Timur, pada Rabu (18/10) program yang berlangsung selama tiga bulan ini resmi dimulai.
Pembukaan Program Binaan UMK IPCC x IPCM diresmikan oleh Sekretaris Perusahaan IPCC Chandra Irawan dan Sekretaris Perusahaan IPCM Eddy Haristiani disaksikan oleh Direktur Utama Krealogi, Yohanna S. Vunga Keraf serta Kepala Desa Lamahala Jaya, Muhamad Abdu.
Sekretaris Perusahaan IPCM, Eddy Haristiani pada acara pembukaan program “Sebagai BUMN Pelindo Group, mengatakan jika pihaknya juga menjalankan peran mendukung program Pembangunan berkelanjutan dan program prioritas TJSL yakni pada Pengembangan Ekonomi melalui Usaha Mikro & Kecil (UMK), dimana salah satunya diimplementasikan melalui program pelatihan TenunNyaman IPCC dan IPCM ini yang sekaligus melestarikan warisan lokal.
Sedangkan Sekretaris Perusahaan IPCC, Chandra Irawan menambahkan jika hal ini bisa memberi manfaat bagi perekonomian lebih luas. “Tidak lupa Saya juga mengucapkan selamat kepada para peserta dari Desa Lamahala dan Terong di Pulau Adonara, NTT ini yang akan mengikuti rangkaian pelatihan bersama mitra kami yaitu Krealogi oleh Du Anyam. Semoga dapat memberikan manfaat bagi ekonomi keluarga serta perekonomian yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Program pendampingan pelatihan TenunNyaman ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Oktober hingga Desember 2023, meliputi pemetaan permasalahan bisnis dari setiap peserta UMK.
Untuk pendampingan pelatihan selama 3 bulan ini, IPCC dan IPCM menyisihkan dana TJSL sebesar Rp300 juta guna mendukung pengembangan ekonomi UMK.
Pendampingan pelatihan yang dilaksanakan secara langsung tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi konsultasi usaha berupa inovasi desain produk, SOP Produksi dan bagaimana idealnya menentukan harga modal, menentukan harga jual, menentukan waktu produksi serta praktik langsung pembuatan produk sehingga memenuhi permintaan pasar sesuai yang diharapkan.
Peserta juga mendapatkan pendampingan secara intensif agar mendapatkan kesempatan untuk bisa memperluas pasar mereka, khususnya di wilayah Flores Timur.
Co-Founder Krealogi Du Anyam, Hanna Keraf menyampaikan, metode pendampingan dan pembinaan usaha yang dilakukan ini bertujuan untuk menyiapkan wirausaha menghadapi perubahan sosial, budaya, serta kemajuan teknologi yang pesat.
Salurkan Sajadah dan Kipas Angin
Pada kesempatan itu, IPCC dan IPCM juga memberikan bantuan berupa sajadah dan kipas angin ke 11 mushola di Lamahala dan beberapa desa Pulau Adonara.
Lamahala Jaya merupakan salah satu desa yang berada di sisi selatan Pulau Adonara.
Lamahala merupakan satu dari sedikit desa di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki penduduk seratus persen Muslim.
Bantuan 33 roll karpet masjid yang layak dan 22 kipas angin disalurkan ke 11 Mushala yakni Mushala Sablillah Desa Lamahala Dusun 06, Mushala Nur Halimah Desa Terong Dua, Mushala Al Hikmah Desa Terong Aukoli, Mushala Asidiq DesaTerong Ebbo, Mushala Al Qautsar Desa Lamahala Tobbi Onna; Mushala Al Hidayah Desa Watanapo, Mushala An Nur Desa Waiwerang Kota, Mushala Al Arafah Desa Lamahala Brandos, Mushala Darul Jamaah Desa Lamahala Atapukan, Mushala Al Muhajirin Desa Lamahala Kumakubur; dan Mushala Nurul Yakin Desa Waibaruk. (**)