PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) danBadan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) menandatangani nota kesepahaman kerja sama penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi di bidang energi dan sumber daya mineral.
Dengan kerja sama ini, Balitbang ESDM akan mendukung kajian pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh pelabuhan yang dikelola IPC, terutama dari sumber energi terbarukan.
“Tim Balitbang ESDM memiliki sumber daya untuk melakukan pemetaan (mapping) kebutuhan energi pelabuhan. Di sisi lain, IPC membutuhkan pemetaan tersebut untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan energi, seperti listrik di semua pelabuhan, yang setiap tahun terus meningkat,” kata Direktur Komersial & Pengembangan Usaha IPC, Saptono R. Irianto, usai penandatanganan MoU, di Kantor Pusat IPC, Jakarta.
Dalam rilis yang diterima Ocean Week, Kamis sore, disebutkan pada kesempatan itu, Saptono didampingi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, F.X. Sutijastoto.
Ruang lingkup penandatanganan MoU ini adalah mempersiapkan rencana kerja sama yang meliputi inventarisasi potensi-potensi yang dimiliki kedua belah pihak untuk dikerjasamakan; melakukan kajian, studi kelayakan dan pengembangan untuk pemenuhan kebutuhan energi di wilayah kerja IPC; pemanfaatan dan human capital development antara lain penyediaan tenaga ahli Balitbang ESDM di bidang energi dan sumber daya mineral, pertukaran data dan informasi; serta kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak. MoU ini berlaku untuk jangka waktu selama tiga tahun.
Saptono menjelaskan, IPC saat ini tengah mengkaji rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat. Rencana ini muncul untuk menjawab meningkatnya kebutuhan pasokan listrik, sejalan dengan bertambahnya volume aktivitas di Pelabuhan Teluk Bayur.
“Bukan tidak mungkin pengembangan energi yang terbarukan ini juga akan direplikasi di seluruh pelabuhan yang dikelola IPC. Kita ingin IPC sebagai pelabuhan modern ikut ambil bagian dalam mengembangkan dan memanfaatkan energi terbarukan, yang relatif murah dan ramah lingkungan,” kata Saptono. (pld2/**)