Serikat Pekerja (SP) JICT akhirnya menghentikan aksi mogok kerja di hari kelima (Senin, 7/8), setelah Ketua SP JICT Nova Sofyan Hakim menginstruksikan kepada para pekerja untuk tidak melanjutkan aksi mogok kerja.
“Saya instruksikan kepada semua anggota untuk kembali bekerja. Kita berikan pengabdian terbaik, dengan tetap menggalang perjuangan dan gerakan bersama berbagai elemen bangsa untuk menyelamatkan aset nasional,” ujar Nova dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ocean Week, Senin malam.
Seperti diketahui bahwa mogok kerja oleh SP JICT dimulai pada tanggal 3 Agustus lalu. Rencananya sampai tanggal 10 Agustus, namun pada hari kelima (7/8), aksi mogok kerja dihentikan.
Wakil Direksi JICT Riza pada saat jumpa pers, Minggu (6/8) di Jakarta, menghimbau kepada para pekerja untuk kembali bekerja.
Sementara itu Direktur Keuangan PT JICT, Budi Cahyono, menambahkan bonus kerja sebesar 7,8 persen atau Rp47 miliar telah dibayarkan perusahaan (PT JICT) ke karyawan sejak tiga bulan lalu.
“Bonus sudah kami bayarkan sejak Mei 2017 jadi kewajiban perusahaan sudah tertunaikan,” kata Budi dalam jumpa pers di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, menanggapi pertanyaan mengenai salah tuntutan Serikat Pekerja, Minggu (6/8).
Namun, pernyataan Budi Cahyono itu tidak dibenarkan pihak SP. “Tidak benar itu. Faktanya bonus produksi sesuai PKB dengan nilai 7,8% memasukkan unsur uang sewa ilegal perpanjangan kontrak,” ujar salah seorang SP JICT kepada Ocean Week.
Menurut dia, direksi hanya membayarkan 58%. “42% tak dibayarkan karena alasan keuntungan turun, padahal pendapatan JICT naik 4,6%,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Ketua INSA Jaya, Capt. Alimudin yang dimintai tanggapannya mengenai stop mogok kerja SP JICT menyatakan terimakasihnya dan mengapresiasi positif terhadap para pekerja JICT.
“Kami sangat terimakasih kepada para pekerja JICT yang sudah menghentikan mogok kerjanya. Tapi, kami juga perlu ada kejelasan dari manajemen JICT serta jaminan tidak adanya aksi seperti itu lagi. Sebab, untuk kembali pelayaran berkegiatan di JICT mesti ada penjelasan dari manajemen JICT, sehingga pelayaran dibuat nyaman dan aman,” kata Alimudin per telpon, Senin malam. (**)