Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) telah memberikan kontribusi terhadap ekonomi pada triwulan II-2017 tumbuh sebesar 5,01 persen (year on year).
Dalam jumpa pers dengan wartawan, di Jakarta, Suhariyanto, Kepala BPS mengatakan, pertumbuhan PMTB didorong oleh investasi berupa bangunan, kendaraan dan peralatan lainnya.
“Investasi berupa bangunan pada periode ini tumbuh seiring dengan meningkatnya aktivitas pada sektor konstruksi seperti pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
Menurut dia, investasi juga didukung oleh realisasi belanja modal pemerintah pusat pada APBN 2017 sebesar Rp35,7 triliun atau meningkat 4,36 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Membaiknya investasi juga disebabkan oleh penjualan kendaraan industri yang menjadi barang modal seperti pick up dan truk yang tumbuh positif year on year sebesar 20,4 persen,” jelas Kepala BPS.
Selain investasi, konsumsi rumah tangga masih memperlihatkan kinerja positif terhadap ekonomi pada triwulan II-2017, karena adanya Ramadhan dan Idul Fitri, libur sekolah serta banyaknya hari libur selama 39 hari dalam periode ini.
Suhariyanto menambahkan kinerja konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) ikut tumbuh signifikan dalam triwulan II-2017 yang didukung oleh meningkatnya aktivitas organisasi maupun lembaga keagamaan dan partai politik.
Sisi pengeluaran lainnya seperti sektor ekspor juga memberikan kontribusi terhadap ekonomi triwulan II-2017, terutama ekspor barang non migas yang tumbuh seiring dengan menguatnya perekonomian negara tujuan ekspor utama.
Secara keseluruhan, lanjut Suhariyanto, ekonomi triwulan II-2017 didukung oleh PMTB yang tumbuh 5,35 persen, konsumsi rumah tangga 4,95 persen, ekspor 3,36 persen, impor 0,55 persen, konsumsi LNPRT 8,49 persen dan konsumsi pemerintah yang tumbuh negatif 1,93 persen.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2017 tercatat pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 10,88 persen, diikuti sektor jasa lainnya sebesar 8,63 persen dan sektor transportasi dan pergudangan 8,37 persen.
Sementara, tiga sektor menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB pada periode ini, yakni industri pengolahan tumbuh 3,54 persen, pertanian 3,33 persen dan perdagangan tumbuh 3,78 persen.
Suhariyanto menyatakan, struktur ekonomi Indonesia pada triwulan II-2017 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa dan Sumatera dengan kontribusi terhadap PDB masing-masing sebesar 58,65 persen dan 21,69 persen.
“Namun pertumbuhan tinggi pada periode ini terjadi di Sulawesi yaitu mencapai 6,49 persen, diikuti Jawa 5,41 persen, Maluku dan Papua 4,52 persen dan Kalimantan 4,44 persen,” ungkapnya. (***)