Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan mencatat penurunan yang signifikan impor barang dari beberapa pelabuhan asal China ke Indonesia.
Impor barang dari 6 pelabuhan yang ada di China, 4 diantaranya menurun drastis. Namun, turunnya impor tak diyakini akibat virus Corona.
“Sekarang memang terjadi penurunan, bnayak sebabnya, bukan karena hal-hal yang berhubungan dengan virus Corona,” kata Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea dan Cukai Syarif Hidayat kepada wartawan, di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (13/2).
Kemudian pelabuhan Xingang, turun 38,11% dari 40 ribu ton menjadi 24,78 ribu ton, Pelabuhan Dalian turun 67,77% dari 56,61 ribu ton menjadi 18,24 ribu ton, dan pelabuhan Shanghai anjlok 72,37% dari 63,37 ribu ton menjadi 17,5 ribu ton.
Pelabuhan Qingdao turun 61,83% dari posisi 19 Februari 2019 ada 68,44 ribu ton menjadi 26,13 ribu ton di 20 Februari 2020.
“Tapi yang menarik 2 pelabuhan yang dekat dengan Wuhan malah naik, pelabuhan Lianyungang dan Zhangjiagang. Artinya ada yang turun dan ada yang naik,” ungkapnya.
Untuk pelabuhan Lianyungang naik 60,54% dari 9,57 ribu ton menjadi 15,37 ribu ton, dan pelabuhan Zhangjiagang naik 13,43% dari 10,85 ribu ton menjadi 12,3 ribu ton.
Syarif tak yakin penurunan itu akibat Corona, sebab pada waktu hari raya Imlek impor dari China ke Indonesia juga menurun.
“Pengusaha sebetulnya sudah tahu, kalau ada siklus tahunan biasanya mereka impor sebelum Imlek. Jadi mereka sudah impor lebih banyak di Desember untuk menutup ketiadaan impor di Imlek,” kata Syarif. (dtk/**)