Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo resmi membuka acara puncak HUT ke 47 KPLP dan HUT ke 32 Pangkalan PLP, bertempat di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu pagi (26/2).
Acara ini sekaligus untuk sosialisasi keselamatan pelayaran. Hadir selain para direktur di jajaran perhubungan laut, para pejabat di lingkuan perhubungan laut, juga pengamat maritim Soleman Ponto, pengurus INSA Pusat Darmadi dan capt. Zaenal Hasibuan, dan institusi terkait di pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam sambutannya, Dirjen Agus Purnomo menyatakan kebanggaannya bahwa KPLP sudah memasuki usia 47 tahun.
“Sesuai catatan sejarah, KPLP sejatinya telah berdiri sejak sebelum Perang Dunia ke-2 tahun 1942 sebagai organisasi tertua di Indonesia yang melaksanakan penegakkan hukum di Perairan Indonesia sebagaimana diatur dalam Dienst van Scheepvaart (Dinas Pelayaran) dan Gouvernment Marine (Armada Pemerintah),” katanya.
Namun demikian, dalam perjalanannya, KPLP terus mengalami perubahan nama, hingga pada tahun 1973 sampai dengan sekarang kembali berubah menjadi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dengan level organisasi setingkat Direktorat, yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.14/U/Phb-1973 tanggal 30 Januari 1974.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar penetapan diperingatinya hari ulang tahun KPLP setiap tanggal 30 Januari, yang pada tahun 2020 ini sudah menginjak tahun ke-47.
Dirjen Hubla juga menyatakan, untuk efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas penegakkan hukum, pada tanggal 26 Februari 1988, dibentuk pula Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) melalui KM 18 tahun 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Armada Penjagaan Laut dan Pantai dan sejak saat itu pula, tanggal 26 Februari diperingati sebagai hari ulang tahun Pangkalan PLP, yang pada tahun 2020 ini sudah memasuki usia ke-32 tahun.
Baik KPLP maupun PLP, keduanya dibentuk dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pelaksanaannya serta mendorong terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan cara menjamin keselamatan dan keamanan serta melaksanakan penegakkan hukum dan perlindungan lingkungan maritim di wilayah perairan Indonesia.

“Saya yakin, bahwa di usia yang cukup matang, 47 tahun dan 32 tahun, telah banyak kontribusi yang diberikan, baik oleh KPLP maupun PLP dalam mempertahankan dan menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di Perairan Indonesia,” katanya lagi.
Agus pun percaya dalam menjalankan tugas, seluruh insan KPLP terus menjunjung tinggi semboyan Dharma Jala Prajatama, semboyan yang menjadi pedoman kita untuk selalu berusaha menjalankan pengabdian yang terbaik bagi bangsa dan negara.
“Untuk itu, saya sampaikan kebanggaan dan terima kasih saya kepada seluruh insan KPLP, yang telah bekerja dengan sepenuh hati dalam menjalankan fungsi penjagaan dan penegakkan hukum untuk menjamin keselamatan dan kemanan di Perairan Indonesia,” ujarnya.
Tanggung Jawab
Menurut Dirjen Hubla KPLP dan PLP memiliki tanggung jawab yang besar baik secara nasional maupun secara internasional dalam bidang patroli dan pengamanan, penegakaan hukum tindak pidana pelayaran, intelejen dan advokasi, tertib pelayaran di laut dan pantai, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air serta sarana dan prasarana. Selain itu, guna melaksanaan tugas di lapangan, 5 (lima) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai didukung oleh lebih dari 300 (tiga ratus) kapal patroli berikut personil yang mendapat pelatihan secara berkala sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Terkait penegakan hukum bidang pelayaran kurun waktu 2019 sampai dengan awal 2020 KPLP dan PLP telah melakukan penertiban di alur pelayaran secara rutin dan berkala serta menindak setiap dugaan pelanggaran tindak pidana pelayaran melalui proses penyidikan hingga tahap P.21.

“Guna terciptanya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim sebelum kapal diberikan kegiatan baik terhadap kapal berbendera Indonesia maupun asing telah dilakukan pengawasan yang intensif,” kata Agus.
Pada kurun waktu tahun 2019 ada sebanyak 1918 kapal asing diperiksa dan 69 diantaranya dilakukan detain karena ditemukan adanya major deficiencies dengan action code 30.
Agus Purnomo menyampaikan, untuk menjalankan tugas terutama dalam ruang lingkup pergaulan internasional, Direktorat KPLP menjalin kerja sama dengan berbagai badan dan organisasi internasional dibawah forum kerja sama bilateral, regional dan multilateral, antara lain: kerja sama antara Direktorat KPLP dengan pemerintah Australia, Amerika Serikat, Jepang, China, Korea dan forum regional di Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, serta forum kerjasama multilateral di bawah kerangka Tokyo MOU dengan 24 negara anggota, serta pendukung dalam pembahasan agenda pertemuan di markas besar International Maritime Organization (IMO).
Direktorat KPLP dan Pangkalan PLP senantiasa berkomitmen untuk berperan aktif dalam melindungi lingkungan maritim. Hal ini terwujud dalam operasi rutin pemantauan pencemaran serta latihan bersama penanggulangan pencemaran khususnya penanganan tumpahan minyak melalui penyelenggaraan Marine Pollution Exercise (Marpolex) bekerja sama dengan Philippine Coast Guard dan Japan Coast Guard. “Latihan tersebut sangat penting untuk menjaga kesiapan armada dan personil KPLP khususnya dalam operasi penanggulangan tumpahan minyak secara cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Agus Purnomo menghimbau agar setiap insan KPLP dan PLP dapat menjaga komitmennya demi negara dan bangsa serta selalu mengedepankan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan memberikan manfaat bagi kita dalam mewujudkan keselamatan dan keamanaan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim sebagai upaya mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pada kegiatan ini Dirjen Agus pun menyempatkan diri membagikan life jacket kepada tiga orang perwakilan pelayaran rakyat.
Selain itu disampaikan pula penghargaan bidang penegakan hukum tindak pidana pelayaran kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tarakan atas kerja kerasnya telah mampu menangkap dan melakukan penyidikan tindak pidana pelayaran.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh drum band STIP yang cukup atraktif. (***)