PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), perusahaan perkapalan milik Tommy Soeharto menargetkan pertumbuhan laba antara 40%-50% per tahun secara bertahap.
“Target 20% konservatif sangat yakin akan dilampaui setiap tahun. Profit tiga kali lipat dalam 5-6 tahun rasanya bisa dicapai, setahun rata-rata 40%-50%,” kata Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) Tirta Hidayat dalam konferensi pers usai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/8).
Humpuss Maritim Internasional resmi mencatatkan saham dengan kode perdagangan HUMI di BEI, seiring pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) 2,7 miliar lembar. Dalam IPO tersebut, HUMI juga menerbitkan 1,35 miliar waran seri I atau 7,5% dari total saham perseroan.
Untuk diketahui bahwa laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HUMI tahun 2022 sebesar US$ 7,52 juta.
Tirta Hidayat menyampaikan, untuk mencapai target, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) memiliki jasa pengelolaan dan pelatihan awak kapal, di luar bisnis penyewaan kapal yang sudah beroperasi 32 tahun. Anak usaha perseroan di segmen pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini dioperasikan PT MCSI Internasional (MCSI) dan PT ETSI Hutama Maritim (ETSI).
Tirta mengatakan, pusat pelatihan awak kapal telah dipercaya perusahaan Amerika Serikat (AS) CTI Group yang menyediakan kru untuk kapal pesiar di Amerika Utara dan Karibia. Anak usaha Humpuss Maritim tersebut, saat ini telah mengelola sekitar 1.600 kru. Untuk kebutuhan kapal pesiar, CTI USA meminta entitas usaha PT Humpuss Maritim Internasional Tbk menyediakan 10.000 kru dalam 5 tahun.
“Kami kerja sama, partner kerja sama dengan Amerika dan Jepang. Dalam waktu dekat, Amerika dan Qatar dapat kami capai. Kinerja satu semester sudah lebih dari setengah, targetnya US$ 10 juta,” ungkapnya.
Proyeksi kenaikan laba, kata Tirta, juga ditopang anak usaha yakni PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) di segmen penunjang kegiatan maritim dan perkapalan (marine support). Perusahaan ini mencakup bisnis offshore support vessel dan harbour tug, transportasi kargo curah, dan keagenan. (***)