Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) dipastikan menolak penggunaan biodiesel (B20) untuk kapal ferry penyeberangan, karena BBM tersebut belum tentu cocok untuk kapal.
“Lagi pula asuransi di Indonesia belum mau mengcover apabila terjadi kerusakan kapal akibat BBM biodiesel tersebut,” kata Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo kepada Ocean Week, di Jakarta.
Khoiri menyayangkan terhadap kebijaka pemerintah tersebut, karena terkesan dipaksakan. Apalagi para pengusaha yang tergabung dalam Gapasdap sekarang ini sedang menghadapi regulasi pemerintah (Kemenhub) yang mewajibkan penggunaan kapal minimal 5000 GT untuk diterapkan di lintasan Merak Bakauheni, dan rute penyeberangan lainnya.
“Menghadapi kebijakan ini saja sudah berat, apalagi ditambah penggunaan BBM Biodiesel,” ungkapnya.
Sementara itu, Perusahaan pelayaran (INSA) menyatakan mendukung rencana penerapan biodiesel 20% alias B20 sepanjang pemerintah menjamin bahan bakar tersebut tidak merusak mesin kapal.
“Ada tiga poin yang sudah kami sampaikan ke pemerintah (Kemenhub) terkait dengan rencana ini,” kata Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto saat dimintai tanggapannya, kemarin.
Ketiga poin tersebut, Pertama, adanya jaminan ketersediaan pasokan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Kedua, harga yang kompetitif. Ketiga, kualitas minyak yang baik, yang tidak merusak mesin atau memengaruhi engine performance kapal.
Biodiesel sejauh ini belum dapat digunakan oleh armada kapal Indonesia karena kandungan asamnya yang bisa menimbulkan korosi pada mesin kapal.
Korosinya itu yang makan [merusak] turbocharger, economizer, cerobong. Enggak sampai dua tahun, kapal habis, hancur.
Kemenhub sebelumnya menyatakan akan mengumpulkan operator bus, truk, dan kapal penyeberangan, untuk menyosialisasikan penggunaan B20. Pemerintah memandang perlu menaikkan blending rate CPO ke solar sebagai cara untuk menekan impor BBM di tengah tren pelemahan rupiah.
Ketika ditanya bahwa rencana ini sebenarnya atas keinginan siapa, Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo, hanya menggelengkan kepala dan senyum senyum saja, tidak mau komentar. (***)