Seiring dengan perkembangan industri galangan kapal di Indonesia, kualitas
pengelasan menjadi faktor krusial dalam memastikan keamanan dan kehandalan
kapal yang diproduksi.
Pengelasan yang berkualitas tinggi memerlukan keahlian dan pengawasan yang baik, di mana peran seorang Welding Inspector menjadi sangat
penting.
Hal itu diungkapkan Anita Puji Utami, Ketua Umum Iperindo kepada Ocean Week, di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Menurut Anita, seorang Welding Inspector adalah seseorang atau profesi yang memiliki pengetahuan mendalam tentang teknik pengelasan, standar pengelasan internasional, dan mampu melakukan pengawasan serta evaluasi terhadap proses pengelasan untuk memastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Dalam konteks ini, ujar Anita, pelatihan Welding Inspector Comprehensive memiliki urgensi yang besar bagi perusahaan galangan kapal.
“Proses pengelasan yang tidak hanya
berkualitas tinggi namun juga sesuai dengan standar internasional dapat
mengurangi risiko kecelakaan dan kegagalan struktural pada kapal yang
diproduksi. Pelatihan ini tidak hanya mengasah kemampuan teknis para tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar
keselamatan industri,” katanya.
Anita menyampaikan bahwa Training dan Sertifikasi Welding Inspector Comprehensive telah dilaksanakan pada 29-30 Juni 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 9 perusahaan galangan kapal berbeda.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh IPERINDO (Institusi Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia) dan BPSDMI Kementerian Perindustrian, dengan dukungan dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan LSP Perkapalan Nusantara.
“Seluruh rangkaian kegiatan dihandle oleh iperindo, bersama dengan stakeholder terkait, dengan harapan agar ke depan dapat dirasakan manfaatnya” ujar Anita.
Pembukaan pelatihan dilaksanakan secara serentak bersamaan dengan
program pelatihan lainnya yang didukung oleh BPSDMI Kementerian Perindustrian
di Surabaya pada tanggal 14 Juni 2024 lalu. Setelah itu kegiatan pelatihan dimulai pada tanggal 19-28 Juni 2024 dan berlokasi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Pelatihan ini berlangsung selama 10 hari intensif, yang mencakup teori dan
praktik.
Peserta diajarkan tentang berbagai teknik pengelasan, inspeksi visual, uji
non-destruktif, serta pemahaman mendalam terhadap standar internasional seperti AWS D1.1, ASME Section IX, dan ABS Rules for Building and Classing Steel Vessels.
Kata Anita, pelatihan itu bukan hanya kemampuan teknis, tetapi peserta juga dibekali oleh kemampuan non teknis/softskill.
Beberapa materi softskill yang diberikan ke peserta antara lain, Produktivitas Bekerja, Etos Kerja, Effective Supervisory, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Selain itu, dalam pelaksanaan pelatihan teknis maupun non teknis, peserta juga diberikan lembar kerja atau worksheet untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap materi yang telah didapatkan.
Setelah tahap pelatihan, dilanjutkan dengan ujian sertifikasi selama 2 hari
untuk mengukur pemahaman dan keterampilan yang telah diperoleh peserta.
Proses sertifikasi peserta didukung oleh LSP Perkapalan Nusantara sebagai lembaga yang menjembatani proses sertifikasi untuk dapat mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kesuksesan dan antusiasme dari para peserta serta dukungan kuat dari
stakeholder industri menunjukkan kemungkinan adanya kelanjutan pelatihan dengan skema yang sama di beberapa lokasi di Indonesia.
Langkah ini, kata Anita, bertujuan untuk mendukung peningkatan kapasitas industri galangan kapal secara nasional,
sehingga mampu bersaing di pasar global dengan produk-produk berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional. (***)