Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyatukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia/Pelni (Persero) dengan PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero).
Perampingan BUMN tersebut perlu dilakukan agar tercipta efisiensi dan sinergi antar perusahaan.
Konsolidasi tersebut, ujar Menteri BUMN Erick Thohir dapat tercipta konektivitas transportasi laut mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.
“Bagaimana kita mendorong konsolidasi antara Pelni, Pelindo, ASDP, supaya ini juga bisa disinergikan, agar Jangan samapi konektivitas laut sebagai negara kepulauan, kita nggak sambung satu dan lainnya,” katanya.
Erick Thohir juga berencana menyatukan PTPN dan Perhutani untuk mendukung program swasembada pemerintah di sektor pangan dan energi.
“Ada lahan 2,2 juta hektare yang bisa juga kita alokasikan untuk dukungan dorongan bioetanol, buat energi atau pun swasembada gula, atau pun pengembangan lainnya,” jelasnya.
Sementara, terkait konsolidasi BUMN karya sebagai upaya penyehatan. Erick mengungkapkan, untuk merampingkan tujuh perusahaan BUMN karya menjadi tiga perlu koordinasi dengan Kementerian PU.
“Kan udah ketemu Menteri PU, kita lagi tunggu surat-surat dari beliau,” kata Ketua PSSI ini.
Menurut Erick minggu depan sudah mulai mapping. “Rencana kita kerja ke depan, apakah misalnya masuk waktu itu peresmian Sanur, itu kemarin kan dari 88 proyek ada 4 yang ter-delay,” ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah pelaku usaha kemaritiman menilai, jika Pelni dan ASDP di merger dan masuk ke Pelindo, bisa saja akan menghancurkan Pelindo.
Apalagi kalau PSO kepada Pelni tak lagi diberikan pemerintah, dan kemudian operasional Pelni menjadi beban Pelindo. “Kalau itu yang terjadi, tinggal tunggu waktu saja Pelindo hancur, apa itu yang diinginkan Erick Thohir,” kata pengamat maritim yang tak mau disebut namanya.
Mereka berharap, Erick Thohir berpikir ulang untuk merger BUMN sektor transportasi laut tersebut ke Pelindo. Mestinya, Menteri BUMN ini lebih memikirkan bagaimana mengembalikan kejayaan Djakarta Lloyd, Bahtera Adiguna, Krakatau Steel dan BUMN lainnya yang perlu penyehatan.
“Dulu Djakarta Lloyd bisa mewakili Indonesia melayari dunia, ini yang perlu Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir) pikirkan, kalau BUMN yang sudah jalan, malah diotak-atik, ga usahlah,” ungkapnya. (***)