Febriany Eddy, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diangkat menjadi direktur PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), setelah Febriany mengakhiri masa jabatannya di INCO.
Salam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Chief of CEO Office and Corporate Secretary INCO Wiwik Wahyuni mengatakan bahwa perseroan telah menerima surat pemberitahuan terkait berakhirnya masa jabatan Febriany Eddy selaku pemimpin perusahaan tambang mineral ini.
“Pemberitahuan ini disampaikan sehubungan dengan pengangkatan Ibu Febriany Eddy sebagai Direktur PT Biro Klasifikasi Indonesia [Persero] atau BKI,” katanya.
Wiwik menyampaikan di dalam aturan terbaru terdapat larangan bagi anggota direksi BUMN untuk merangkap jabatan di badan usaha milik negara lainnya.
Selain itu, ketentuan dalam Anggaran Dasar Vale Indonesia juga mengatur bahwa jabatan anggota direksi perusahaan tidak dapat dilanjutkan apabila bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Hal tersebut juga dipertegas dalam surat pemberitahuan berakhirnya masa jabatan yang disampaikan oleh Ibu Febriany Eddy kepada perseroan,” ujar Wiwik.
Untuk diketahui, bahwa Febriany telah ditunjuk sebagai Managing Director (MD) Holding Operasional BPI Danantara. Dalam posisi strategis ini, Febriany akan didampingi Agus Dwi Handaya yang juga menjabat sebagai MD.
CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut bahwa Febriany merupakan sosok yang tepat untuk mengisi kursi penting di tubuh Holding Operasional Danantara.
“Salah satu CEO perempuan paling gigih yang pernah saya jumpai,” ujar Rosan dalam pengumuman pengurus BPI Danantara di Jakarta, Senin (24/3) lalu.
Sebelum bergabung dengan Vale, Febriany mengawali karier di PricewaterhouseCoopers (PwC) Jakarta selama 5,5 tahun, dan sempat ditugaskan ke kantor PwC di Amsterdam selama 1,5 tahun.
Berpengalaman di internasional lebih dari 22 tahun di sektor keuangan dan pertambangan.
Wanita kelahiran Palembang ini menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan meraih gelar MBA dari UCLA Anderson School of Management serta National University of Singapore (NUS).
Di internal Vale, Febriany pernah menjabat sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan selama 3 tahun.
Dia juga ditugaskan ke kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun.
Sepulangnya ke Indonesia, ia menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) Vale Indonesia pada periode 2018–2019, kemudian naik jabatan menjadi Deputy CEO selama dua tahun, sebelum dipercaya menjadi CEO perseroan. (**/bi)