Proses evakuasi warga dan wisatawan di 3 (tiga) Kepulauan Gili Lombok, yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno yang dilakukan sejak Selasa (7/8) telah selesai.
Evakuasi terakhir dilakukan pada Selasa sore menggunakan kapal patroli KPLP KN. 345, fastboat Patagonia, Bounty Cruises, dan Blue Water menuju Pelabuhan Pemenang dan Pelabuhan Benoa Bali. Saat ini sudah tidak ada lagi warga dan wisatawan yang terlantar di 3 pulau Gili, Lombok.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo memberikan apresiasi kepada semua pihak dan seluruh petugas di lapangan yang telah membantu kelancaran evakuasi di Gili Trawangan dan sekitarnya yang terkena dampak musibah gempa Lombok.
“Kami atas nama Menteri Perhubungan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, instansi, dan seluruh petugas yang terjun langsung ke lapangan membantu evakuasi saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa di Lombok,” tutur Dirjen Agus.
Dirjen Agus berharap bantuan yang diberikan tak berhenti sampai disini dan dapat terus diberikan kepada para korban gempa yang membutuhkan bantuan baik materiil maupun moril.
“Kami berharap pihak terkait, baik instansi Pemerintah, BUMN, swasta ataupun perorangan dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan korban gempa, sebagaimana yang dilakukan PT. PELNI (Persero) yang telah memberangkatkan kapal KM. Egon sebagai sarana transportasi gratis untuk mengirimkan bantuan kemanusian ke Lombok,” ujarnya.
Dirjen Agus mengatakan, kapal KM. Egon telah bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Selasa malam (7/8) dan diperkirakan tiba di Lombok sore ini, Rabu (8/8). Adapun bantuan tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat, BUMN, dan berbagai institusi seperti Pelni Group, Rumah Zakat, PT. Jasa Raharja, PT. Perkebunan Nusantara, Basarnas, dan pihak lainnya.
“Bantuan yang diangkut kapal KM. Egon tersebut berupa bahan makanan, sembako, susu, selimut, pakaian, mobil ambulans disertai peralatan medis dan obat-obatan serta bantuan lain yang sangat dibutuhkan di lokasi gempa. ” katanya. (hub/***)