Enam pelabuhan akan dijadikan pilot project dalam pelaksanaan peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia. Ke-6 pelabuhan itu, antara lain Kali Adem Muara Angke Jakarta, Tanjung Pinang, Bau-bau, pelabuhan di Surabaya, Tulehu Ambon, dan Tarakan Kalimantan Utara.
“Dengan dilakukan di enam Pelabuhan sebagai pilot projectnya, sehingga nanti aspek peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran itu bisa kita wujudkan secara lebih baik lagi,” kata Direktur KPLP Kemenhub, Junaidi didampingi Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel), Jaja Suparman pada pembukaan Bimbingan Teknis Keselamatan Pelayaran di Surabaya, Rabu (12/9).
Menurut Junaidi, pada tahap pertama sudah dilaksanakan di tiga pelabuhan, yakni di Pelabuhan Muara Angke Kali Adem, kedua di Tanjungpinang dan kemudian di Bau-bau. “Menyusul pelabuhan di Surabaya, lalu Ambon yang dilaksanakan di pelabuhan Tulehu dan juga di Tarakan Kalimantan Utara,” ungkapnya.
Nantinya, kata Junaidi, kalau dari 6 Pelabuhan pilot project ini sudah shatel semua, akan menyebar ke seluruh pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.
“Disisi lain, sebelum nanti kita lakukan Law Enforcement secara masif tentunya dilakukan edukasi pemberian pembelajaran bimbingan teknis kepada seluruh stakeholder dan juga terhadap awak kapal serta pelaku usaha untuk kapal-kapal pelayaran rakyat dan tradisional. Ini semuanya menindaklanjuti instruksi dari Menteri Perhubungan Nomor 10 tahun 2018 yang ditetapkan tanggal 14 Agustus 2018 tentang rencana aksi peningkatan keselamatan pelayaran di Indonesia,” ungkapnya.
Junaidi menambahkan, program dari Direktorat Jenderal Perhubungan laut ini diharapkan sudah dapat berjalan di Kali Adem, Tanjung Pinang, dan Bau-bau akhir bulan Desember tahun 2018. “Sedang untuk 3 pelabuhan yang lainnya nanti berikutnya,” ujarnya. (***)