Pelabuhan Panjang mulai rutin disandari mother vessel, pasca masuknya MV Balthasar Schulte berkapasitas 4.250 TEUs pada bulan Maret 2019 lalu. Kini sekitar 4 pelayaran terjadwal setiap minggu masuk ke pelabuhan terbesar di Lampung, Sumatera bagian Selatan ini.
Keempat kapal itu yakni MCC Singapore dengan rute Tanjung Pelepas Malaysia-Singapura-Tanjung Priok Jakarta-Panjang-Priok Jakarta-Semarang. Kapal ini membawa muatan berkisar 500 TEUs. Lalu MSC dengan muatan sekitar 600 TEUs dengan rute Port Klang-Tanjung Pelepas-Singapura-Panjang-Jakarta.
Kemudian kapal CMA CGM rute Singapura-Jakarta-Panjang membongkar muat sekitar 400 TEUs. Dan kapal TMS Glory rute Panjang-Priok Jakarta membawa 300 TEUs.
Manager Area IPC TPK Panjang, Suswantoro mengungkapkan bahwa untuk bisa memperoleh kepercayaan dari pelayaran internasional, khususnya kapal ‘Raksasa’ perlu waktu tiga bulanan, bolak-balik mendiskusikannya dengan pihak pelayaran tersebut. “Sebelum masuk kesini, mereka menanyakan situasi dan kondisi, serta berbagai fasilitas pendukung pelabuhan Panjang. Dan setelah kami beri informasi semuanya, mereka pun (pelayaran asing) bersedia datang ke Panjang, dan kini sudah rutin masuk,” katanya kepada Ocean Week, di Lampung, Selasa (19/11).
Masuknya kapal-kapal besar secara terjadwal ke pelabuhan Panjang juga dibenarkan GM Pelindo II Panjang Drajat Sulistyo. “Kami ingin Panjang sebagai back up pelabuhan Tanjung Priok yang semakin kesini semakin padat,” kata Drajat.
Bahkan pada saat, kegiatan di banyak pelabuhan di Indonesia menurun, Panjang justru naik antara 8-10%. Itu karena peningkatan sejumlah komoditi yang pengapalannya dilakukan lewat pelabuhan Panjang. Misalnya kopi naik 15%, lalu Nanas, Pulp, Karet, Banana yang angka ekspornya bisa mencapai ratusan ribu ton.
Dari data yang diperoleh dari Pelindo Panjang, disebutkan Nanas masih mendominasi yakni 11517 TEUs tahun 2018 (hingga oktober) menjadi 11199 TEUs di tahun 2019 periode sama. Lalu pulp tercatat 6888 TEUs (2018) jadi 6893 TEUs (2019), kopi tahun 2019 sampai oktober 5513 TEUs meroket jadi 8009 TEUs di 2019.
Karena itu, keduanya (Drajat maupun Suswantoro) berharap apa yang telah dapat dicapainya tersebut dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Tentunya, untuk dapat mewujudkan hal itu, berbagai inovasi dari sisi layanan, maupun pengembangan dan penambahan fasilitas terus dilakukan.
Pada tahun 2020 mendatang, sejumlah peralatan pendukung aktivitas pelabuhan bakal didatangkan. Antara lain, 3 unit RTG, satu CC, dan menambah 20 plugging. Selain itu juga Gudang dan CY.
Salah satu pengguna jasa pelabuhan ini, Ahmad dari pelayaran TMS menyatakan kalau saat ini layanan di pelabuhan ini (TPK Panjang) sudah semakin membaik. Kalau ada masalah dalam operasional, menurut Ahmad, pihak TPK Panjang dengan cepat merespon dan segera menyelesaikannya.
“Kapal TMS hanya melayani Panjang-Jakarta, tapi ada kapal dengan rute secara langsung dari Panjang ke Kaohsiung (Taiwan), Busan (Korea), dan Shanghai (China),” ujarnya. (***)