Kunjungan kapal dan arus barang, baik petikemas serta non petikemas melalui pelabuhan kelolaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada tahun 2021 ditarget meningkat.
Dalam rilis yang diterima Ocean Week, Sabtu malam, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menyatakan dalam proyeksi IPC 2021, trafik kunjungan kapal bertambah 4,3 persen dari 175,99 ribu GT pada 2020 menjadi 183,56 ribu GT.
Sedangkan volume petikemas, targetnya naik 7,2 % dari capaian pada 2020 sebesar 6,72 juta TEUs menjadi 7,20 juta TEUs. Sementara untuk non-petikemas diharapkan tumbuh 5 persen dari 50,91 juta ton pada 2020 menjadi 53,48 juta ton.
Pada 2021 ini strategi IPC akan difokuskan pada Sinergi dan Peningkatan Performansi melalui pelaksanaan program-program strategis perusahaan yakni Transformasi Budaya, Transformasi Digital, Inovasi Binis Model, Manajemen Inovasi, Restrukturisasi Anak Perusahaan dan Sinergi dan Integrasi Pelabuhan.
Arif juga mengatakan jika PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mendukung sinergi anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) yang bergerak dalam bidang pemeliharaan peralatan dengan menandatangani nota kesepahaman pada akhir pekan lalu.
Sinergi keempat anak usaha Pelindo tersebut terdiri atas PT Prima Multi Peralatan (PMP), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dan PT Equiport Inti Indonesia.
“Pelindo I, II, III dan IV secara bisnis model memiliki kesamaan, sehingga secara best practice untuk mencapai standarisasi baik bisnis model maupun proses bisnis sangat memungkinkan. Penandatanganan MoU ini sebagai upaya nyata program sinergi sesama BUMN dan anak perusahaannya,” kata Arif melalui siaran persnya.
IPC menilai konsolidasi ini merupakan langkah awal untuk saling membantu secara aktif dalam upaya memberikan nilai tambah kepada induk masing-masing, sehingga biaya akan tereduksi secara bertahap dan tercapai efisiensi baik dalam pengoperasian maupun perawatan peralatan secara optimal, serta diharapkan dapat meningkatkan kesiapan alat.
“Selain menjadi efisien dalam hal pengoperasian ataupun perawatan peralatan, sinergi ini akan berdampak pada optimalisasi pelayanan operasional pada pengguna jasa. Kami berharap tindaklanjut secara konkrit dapat segera dilakukan,” ujarnya. (***)