Meski jika dibandingkan dengan Tanjung Priok, direct call dari pelabuhan yang dikelola PT Pelindo IV belum mampu mengimbangi besaran volumenya, namun pemanfaatan direct call melalui perusahaan BUMN di wilayah Timur ini mencatatkan tren pertumbuhan signifikan.
Secara kumulatif, volume muatan pada direct call mencapai 250 TEU’s per bulan dengan pertumbuhan mencapai 208 persen jika dikomparasi dengan periode awal peluncuran jalur pelayaran langsung internasional tersebut.
Seperti diketahui, perseroan telah memfasilitasi direct call di empat pelabuhan yakni Pelabuhan Makassar, Balikpapan, Sorong, dan Pelabuhan Bitung. “Jika diitung secara tahunan, hingga semester pertama tahun ini sekitar 125 persen. Sebagian besar pengiriman masih terkonsentrasi ke Tiongkok,” kata Corporate Secretary Pelindo IV, Iwan Sjarifuddin.
Menurut Iwan, komoditas ekspor yang terbesar direct call masih berasal dari sektor kelautan dan perikanan berupa rumput laut serta beberapa lainnya.
“Meski begitu, komoditas unggulan sektor perkebunan dari beberapa daerah di wilayah timur mulai meningkat pada pengiriman direct call,” ujarnya.
Pelabuhan Makassar masih menjadi pelabuhan dengan volume kontainer paling besar dalam pelaksanaan direct call Pelindo IV, tercatat sekitar 100 TEU’s.
Hal itu dikarenakan Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan pertama di Pelindo IV yang mengimplementasikan direct call terhitung sejak 2015 lalu.
“Pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Makassar telah memberikan nilai positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan. Salah satunya dengan menekan biaya logistik USD 200 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor,” ungkap Iwan.
Selain itu, pelaksanaan direct call juga berimbas positif pada kinerja pendapatan usaha Pelindo IV secara konsolidasi.
Sementara itu, Syaifudin, Ketua ALFI Sulsel mengapresiasi positif terhadap pelaksanaan direct call di sejumlah pelabuhan Pelindo IV, terutama Makassar. “Dengan adanya direct call memberi kepastian dunia usaha di wilayah sini untuk pengiriman barang langsung ke negara tujuan tanpa harus mampir dulu ke pelabuhan lain,” ujarnya. (***)