H plus satu Natal 2024, dan H minus 5 Tahun Baru 2025 (Nataru) di terminal penumpang kapal laut pelabuhan Tanjung Priok sudah mencatatkan 16.692 orang mudik ke kampung halaman masing-masing untuk bertemu sanak saudara handai tolan.
Angka tersebut naik dibandingkan li Okbur Nataru tahun 2023 yang hanya mencapai 16.112 orang yang naik turun.
“Kami bersyukur, para penumpang kapal laut pada saat Nataru cukup tertib, situasi dan kondisi nya kondusif, aman,” kata M. Takwin Masuku, Kepala KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok saat dikonfirmasi Ocean Week, Kamis siang di kantornya.
Takwin menyatakan kalau pihaknya berusaha untuk membuat para penumpang nyaman dan dimudahkan, salah satunya dengan menyiapkan kendaraan bus untuk mengangkut, mengantar para penumpang ke kapal jika kapal sandar di dermaga 109, sehingga penumpang tidak harus jalan menuju ke kapal.
Lain halnya penumpang yang kapal nya sandar di terminal penumpang dan menggunakan Garbarata.
“Kami minta pengadaan angkutan itu (bus yang mengangkut dan mengantar penumpang ke kapal), kalau bisa tidak diadakan pada moment Nataru saja, atau Idul Fitri saja, tapi kalau bisa untuk selamanya,” katanya lagi.
Takwin juga menyampaikan, bahwa kondusifitas di terminal penumpang Tanjung Priok saat Nataru, dikarenakan pelabuhan ini menjadi terminal asal keberangkatan kapal, bukan pelabuhan transhipment.
“Kami berharap, angkutan Nataru lewat pelabuhan Tanjung Priok aman-aman saja sampai selesai,” tegasnya.
Sebelumnya Ocean Week memberitakan jika Terminal penumpang Tanjung Priok tampak sepi pada Kamis (26/12), pukul 11.15. Karena pada Kamis siang ini, tak ada kapal penumpang. Kapal milik Pelni Bukit Raya, baru akan sandar pada pukul 19.00 Wib.
Walaupun pada siang itu, sudah banyak calon penumpang yang datang di terminal yang cukup mewah tersebut, menunggu datangnya kapal Pelni tujuan ke kepulauan Riau. Tapi, mereka terlihat nyaman-nyaman saja.
Ruslan, salah seorang calon penumpang asal Cakung, Jakarta Timur sudah datang ke terminal penumpang pelabuhan Priok dari pagi hari, karena tak mengetahui jadwal kedatangan kapal.
Kepada Ocean Week, mantan sopir truk Jakarta-Medan ini mengaku akan menjenguk adiknya di Kepulauan Riau bersama istri dan anaknya. “Saya bukan mau liburan tahun baru, tapi jenguk adik di Kepri. Dan saya ga ngerti kalau kapal baru nanti malam datang, terpaksa harus nunggu cukup lama disini. Mau pulang lagi ke Cakung, tanggung dan ongkosnya mahal,” ungkapnya. (***)