Kegiatan bongkar muat petikemas di pelabuhan Samudera Pulau Baai, menjelang Lebaran 1438 H, meningkat tajam hingga 500%.
“Mayoritas peningkatan pada pengiriman kontainer minuman bersoda, produk ritel seperti sabun dan sejenisnya, juga produk sembako,” kata General Manager PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Drajat Sulistyo kepada pers, di Bengkulu.
Melonjaknya angka pengiriman barang melalui jalur laut ini, menurut Drajat, dipicu dua alasan utama. Pertama karena antisipasi menjelang Lebaran. Pemicu lain disebabkan infrastruktur jalan yang dalam kondisi rusak menyebabkan pengiriman barang dialihkan lewat jalur laut.
Data mencatat, pada periode Maret hingga pertengahan Mei 2017, bongkar muat mencapai 500 peti kemas. Pada Mei hingga Juni 2017, menyentuh angka 2.500 peti kemas.
Drajat menambahkan, Pelindo berencana menambah luas terminal bongkar muat pelabuhan khusus untuk peti kemas. “Saat ini maksimal daya tampung yang ada hanya mampu 70 ribu peti kemas. Pengembangan akan dilakukan hingga akhir tahun 2018 dengan kapasitas daya tampung terminal hingga mencapai 200 ribu peti kemas,” ujarnya.
Pengembangan, ungkapnya, juga akan dilakukan terhadap terminal curah kering untuk menampung pengiriman barang sejenis batu bara dan cangkang kepala sawit, kopi, dan karet dengan kapasitas 10 juta ton per tahun. “Terminal curah cair untuk menampung pengiriman barang seperti minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) dengan kapasitas 3,6 juta ton per tahun,” ucapnya.
Drajat juga menyatakan, kondisi alur masuk pelabuhan yang sempat mengalami kritis pada posisi minus 3,2 Law Water Spring (LWS) pada akhir 2016, saat ini sudah dilakukan pengerukan hingga pada posisi minus 10 LWS. Sat ini sudah mampu dilewati kapal dengan bobot 52 ribu ton. (humpl2/***)