Kunjungan kapal melalui Terminal Petikemas (TPK) Belawan selama semester I tahun 2020 mencapai 435 call, dengan rincian di terminal internasional sebanyak 256 call dan di terminal domestik sebanyak 179 call.
Sedangkan bongkar muat peti kemas tercatat 424.899 box, naik 6,13 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2019 sebanyak 400.368 box.
Untuk bongkar muat peti kemas di terminal internasional sampai dengan semester I tahun 2020 sebanyak 209.335 box dan untuk terminal domestik sebanyak 215.564 box.
Angka tersebut sama dengan bongkar muat peti kemas di TPK Belawan sebanyak 531.551 TEUs, naik 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 sebanyak 506.475 TEUs. Terminal internasional melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 267.511 TEUs dan terminal domestik sebanyak 264.040 TEUs.
“Kami berharap stabilitas dan pertumbuhan perekonomian pada tahun ini dapat terus tumbuh sehingga trafik bongkar muat peti kemas di TPK Belawan tahun 2020 dapat terus meningkat,” kata General Manager TPK Belawan, Indra Pamulihan dalam rilisnya yang diterima Ocean Week, Selasa siang.
Dia menyatakan bahwa bongkar muat peti kemas di terminal internasional sebanyak 3.334.462 ton dengan komoditi dominan untuk impor yakni pupuk, makanan ternak, dan chemical serta komoditi dominan ekspornya meliputi: palm oil, chemical, dan minyak.
Sementara itu, bongkar muat peti kemas di terminal domestik sebanyak 3.150.594 ton dengan komoditi dominan untuk kegiatan bongkar di terminal ini yakni kertas, semen, dan gula sedangkan untuk komoditi dominan untuk kegiatan muatnya adalah pecah belah, alat tulis kantor, dan besi ulir.
“Kinerja operasional TPK Belawan sampai dengan semester I tahun 2020 di terminal internasional mencapai 54,92 B/S/H (Box/Ship/Hour) dan di terminal domestik mencapai 47,66 B/S/H. Produktivitas di kedua terminal tersebut berada di atas standar kinerja bongkar muat peti kemas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebesar 32 B/S/H,” ungkapnya.
Menurut Indra, pihaknya memastikan layanan di TPK Belawan selama 24 jam dalam 7 hari untuk menjaga kelancaran logistik.
“Kami optimis trafik bongkar muat peti kemas di TPK Belawan akan tumbuh meningkat karena aktivitas perekonomian sudah dimulai kembali di masa adaptasi kebiasaan baru,” jelas Indra Pamulihan.
Seperti diketahui, sejak Januari 2020, manajemen Pelindo 1 melakukan penggabungan dua terminal peti kemas yang beroperasi di kota Medan yakni Belawan International Container Terminal (BICT) dan Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) menjadi TPK Belawan untuk upaya strategi korporasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, handal, dan efisien. (**)