Pelaku usaha di pelabuhan Tanjung Priok mengiyakan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan tersibuk di Indonesia ini mengalami penurunan pada waktu belakangan.
Pada Kamis (2/11), sewaktu Ocean Week melihat ke dermaga 115, 114, serta dermaga 113, 112 tidak banyak aktifitas bongkar muat. Bahkan, sejumlah peralatan bongkar muat yang ditempatkan di dermaga 115, dan 114 tampak hanya berdiri tegak, karena tak ada kapal yang sandar disana.
Sementara di dermaga 113, 112 terlihat dua kapal milik Tanto sedang bongkar muat kontainer, namun beberapa crane yang ada disitu juga diantaranya menganggur.
Ketua APBMI Jakarta, Juswandi Kristanto kepada Ocean Week juga pernah mengungkapkan jika kegiatan di Priok saat ini sedang menurun. Hal itu juga dibenarkan oleh Bambang Sumaryono (Dirut PT Andika Buana Line). “Sekarang memang sedang sepi,” ujarnya singkat.
Data yang diperoleh Ocean Week, menyebutkan bongkar muat petikemas sampai Oktober 2017 tercatat 1.656.979 box atau 2.088.799 TEUs, sedikit naik 5,1 persen dalam (box) dan 4,7 persen dalam (TEUs) dibanding periode sama tahun 2016 yang tercatat 1.576 554 box atau 1.994.090 TEUs.
Sementara untuk bongkar muat general cargo sampai Oktober 2017 sebesar 4.238.594 ton atau turun 18,6 persen dibanding periode sama tahun lalu 5.209.045 ton. Bag cargo tercatat 158.075 ton turun 73 persen dibanding tahun sebelumnya 589.059 ton.
Bongkar muat curah cair mencapai 1.328.310 ton turun 14,6 persen dibanding tahun lalu 1.555.527 ton. Bongkar muat curah kering sampai Oktober 2017 sebesar 3.737.951 ton atau turun 31,9 persen dibanding periode sama rahun sebelumnya 5.491.412 ton.
Sedangkan bongkar muat kendaraan/alat berat tercatat 226.859 unit atau turun 31 persen dibanding periode sama tahun 2016 lalu 329.128 unit.
Sementara bongkar muat hewan 221.121 ekor turun 35,2 persen dibanding tahun sebelumnya 341.627 ekor. (***)