PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port), salah satu anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, akan divestasi saham ke PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) di akhir 2018.
Direktur Utama BJTI Port Hot Rudolf Marihot mengatakan kerjasama Pelindo III melalui anak usahanya BJTI Port dengan AKR (UEPN) di BKMS sedang dievaluasi karena realisasi tingkat pengembalian investasi dari kerjasama tersebut lebih rendah dari proyeksi sehingga tidak menguntungkan secara komersial.
Seperti diketahui, BKMS merupakan perusahaan patungan dari BJTI Port dengan kepemilikan saham 40% dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) dengan kepemilikan saham 60%, UEPN merupakan salah satu anak usaha PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo.
“Manajemen BJTI melihat potensi risiko yang timbul karena leverage bisnis yang tidak sustainable dalam memberikan laba bagi perusahaan sehingga kami berencana pull out dari kepemilikan di BKMS,” kata Rudolf dalam siaran persnya yang diterima Ocean Week, semalem.
Hingga Juli 2018 laba dari BKMS mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi ini juga tercermin dari cashflow (kas) BKMS yang hingga saat ini masih belum dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham atas laba perseroan dari 2015 hingga 2017.
Oleh karena itu BJTI Port dirasa perlu untuk melakukan langkah strategis melalui penjualan saham di BKMS dan menggunakan dana hasil penjualan untuk kebutuhan investasi core business sebagai terminal operator.
Alasan BJTI Port melakukan divestasi ini, kata Rudolf, karena gagal mencapai target pendapatan. “Karena tidak profit saja dan gagal mencapai target pendapatan,” tegasnya.
Sementara itu Direktur Keuangan BJTI Port, Endot Endrardono mengungkapkan, pendapatan menurun karena penjualan lahan-lahan untuk kawasan industri belum dapat mencapai target yang diharapkan.
Hasil dari divestasi saham tersebut, ujarnya, akan diperoleh dana segar untuk BJTI Port yang dapat dipergunakan untuk investasi pengembangan anak perusahaan di bidang kepelabuhan yaitu PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).
“Di tahun 2018 ini, BJTI Port melakukan investasi untuk pengembangan pelabuhan BMS yaitu pembangunan dermaga baru, pengadaan harbour mobile crane serta pembangunan talud dan penyiapan lahan pendukung lainnya dengan total dana investasi sekitar Rp 1,3 triliun,” ungkapnya, Jumat (24/8).
Selain itu, BJTI Port juga akan melakukan pengembangan Marina Boom Banyuwangi dan Benoa Marina. “Untuk kerjasama pelabuhan yaitu BMS 60% BJTI (Pelindo III), 40% UEPN anak usaha AKR masih tetap berlanjut,” tutupnya. (ril/***)