Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kembali mengajukan pembangunan pelabuhan onshore sebagai upaya mengembangkan daerah itu sebagai Kota Minapolitan sekaligus meningkatkan produksi perikanan.
Sementara di Batang, kedalaman kolam pelabuhan niaga Batang diusukan untuk dikeruk sehingga mencapai kedalaman 4 – 5,5 meter, agar tug boat dan tongkang leluasa sandar di dermaga untuk membongkar muatannya.
Kepala Pelabuhan Niaga Batang, Hendrik Kurnia Adi mengatakan, pengerukan kolam pelabuhan harus dapat dilaksanakan tahun 2017 ini supaya kedalaman kolam dapat memenuhi syarat.
Sekarang kedalaman kolam hanya 2,5 meter. Standar kedalaman minimal 4 hingga 5,5 meter, sehingga tug boat dan tongkang berbobot 500 hingga 1000 DWT bisa berlabuh.
“Setelah mencapai kedalaman yang memenuhi syarat, menurut rencana pelabuhan niaga di Batang akan dioperasikan awal 2018. Adapun kapal -kapal yang akan berlabuh di pelabuhan niaga Batang adalah kapal-kapal bermuatan batu bara, pasir, batu split dan material lainnya,” ujarnya.
Material yang diangkut oleh kapal-kapal tersebut, ungkap Hendrik, untuk memasok kebutuhan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 X 1000 MW di Ujungnegoro Batang yang saat ini sedang berlangsung.
Dangkal
Sementara itu, Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Sugiyo mengatakan bahwa keberadaan pelabuhan onshore sudah mendesak karena kondisi pendangkalan atau sedimentasi muara sungai tinggi.
“Sedimentasi muara sungai mencapai sekitar 10 sentimeter setiap bulan sehingga bagi kapal nelayan berbobot di atas 100 gross tonage (GT) tidak bisa masuk ke TPI karena kapal akan kandas di muara,” katanya.
Menurut dia, pengajuan pembangunan pelabuhan onshore pernah diajukan pemkot pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2010 tetapi gagal direalisasikan.
Kemudian, kata dia, pemkot kembali mengajukan permintaan pembangunan pelabuhan onshore itu pada KKP karena masterplan maupun lahan sudah disiapkan. “Kami berharap dibangunnya pelabuhan onshore dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pada sektor perikanan,” ucapnya.
Menurut dia, ketersediaan ikan di TPI diperkirakan akan melimpah pada Agustus 2017 setelah mengalami penurunan pada Juni lalu. (bs/sm/**)