PT Pelindo Banten telah melaunching Go-Live Truck Registered di pelabuhan Ciwandan pada Sabtu (20/5) pagi. “Ini menjadi awal dari program menuju Banten Hebat,” kata Armen Amir, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ocean Week, Sabtu siang ini.
Kerjasama program trucking registered ini dilakukan antara PT Pelindo II Banten dengan Asosiasi Pengusaha Truck Indonesia (Aptrindo) Banten. Ketua Aptrindo Banten Syaiful Bahri menyambut baik program registrasi trucking yang dilakukan oleh Banten Hebat ini, karena sejalan dengan program Aptrindo.
“Kami ingin mewujudkan angkutan yang handal dalam menunjang kelancaran layanan jasa kepelabuhanan. Dengan adanya truck register ini maka kepastian akan tersedianya muatan bagi angkutan juga akan dapat terjaga dengan baik,” ungkap Syaiful Bahri.
Sedangkan, pemlik barang menilai bagus akan program ini, karena ada kepastian tersedianya angkutan di pelabuhan. Diharapkan masalah keamanan akan barang-barangnya juga semakin terjamin.
Menurut Armen, registrasi trucking ini merupakan salah satu dari sekian banyak program strategis yang akan dilakukan cabang Pelindo Banten di tahun 2018. “Melalui registrasi trucking kami ingin memastikan kebutuhan akan layanan trucking untuk menunjang kelancaran kegiatan bongkar muat di pelabuhan Banten akan terpenuhi,” ucapnya.
Dengan angkutan yang selalu tersedia di lapangan sesuai kebutuhan bongkar muat setiap kegiatannya, ungkap Armen, maka akan dapat dipastikan produktifitas bongkar muat akan meningkat pula. Sehingga waktu tunggu kapal di dermaga akan menjadi lebih singkat, dan tentu ini pada akhirnya akan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pengguna jasa di pelabuhan.
“InsyaAllah cost logistics akan menjadi turun,” ujar Armen singkat.
Mantan Dirut IKT itu juga menyatakan, penataan layanan angkutan ini juga akan diselaraskan dengan kegiatan di gudang penerima. Kalau produktifitas dari sisi pelabuhan sudah ditingkatkan, Armen pun berharap, cargo owner pun akan mengikutinya.
“Jika pelabuhan produktifitasnya meningkat, mestinya gudang penerima juga ditingkatkan. Gudang penerima harus bekerja in line dengan apa yang kami lakuka di pelabuhan. Kami bekerja 24 jam satu minggu, maka gudang penerima juga harus menyesuaikan. Kami yakin cargo owner akan menyesuaikannya karena apa yang kami lakukan ini adalah untuk kepentingan para pelanggan kami tersebut,” kata Armen panjang lebar.
Truck Registered, dimaksudkan supaya semua truk yang berkegiatan di pelabuhan Banten dapat masuk dalam sistem informasi di pelabuhan. “Mereka (truk) harus mendaftarkan diri di pelabuha Banten, lalu akan diberikan nomor registrasi, kemudian nomor itu akan masuk dalam sistem pelabuhan. Jadi nantiya truck yang tak teregister tidak bisa masuk,” tutur Armen.
Armen menambahkan, kebutuhan truk akan dipastikan pada saat dibuatkan operation planning, kapal yang sandar di pelabuhan akan dipastikan kebutuhan peralatan bongkar muatnya, tenaga operatornya, TKBM-nya, angkutannya dan kesiapan gudang penerimanya. Lalu ditetapkan pula T/G/H (produktiftas)nya dalam satu production line, sehingga dengan demikian kelacaran layanan bongkar muat dapat dikendalikan dan produktifitas dapat dijamin menjadi tinggi.
“Truck Registered akan disambungkan dengan sistem informasi berbasis IT yakni NPK-TOS (non petikemas terminal operating system). Mudah-mudahan pada Juli 2017 akan Go-Live juga. Dan ini akan menjadi program yang pertama di pelabuhan di Indonesia karena selama ini yang sudah terpasang untuk petikemas,” kata Armen. (humpl2/ow)