PT Arpeni Pratama Ocean Line kelihatannya serius menggarap salah satu rute Jakarta-Surabaya (PP), Jakarta-Semarang (PP), Jakarta-Lampung (PP) menggunakan kapal Ro-Ro. Wujud keseriusan perseroan diperlihatkan dengan mendatangi Menko Maritim Luhut B. Panjaitan di Kantornya, Senin (6/3) kemarin.
Pertemuan antara salah satu Direksi PT Arpeni Surjono Abdullah Suharsono dengan Menko Maritim itu berlangsung singkat sekitar 30 menit. Selesai pertemuan, Surjono tak mau memberi keterangan perihal apa saja yang dibicarakan dengan Luhut Panjaitan.
Namun Menko Maritim Luhut menyatakan dan memastikan bakal ada penambahan jadwal pelayaran dan armada kapal Ro-ro untuk lebih memaksimalkan layanan bagi pengguna jasa, dan mengalihkan jalur transportasi darat ke jalur laut. Pasalnya, pengoperasian satu kapal roro mampu mengangkut 269 truk.
“Kita harapkan beberapa bulan ini sudah akan ada kapal roro Jakarta-Surabaya, Surabaya-Jakarta, atau Jakarta-Semarang, Semarang-Jakarta, atau Jakarta-Lampung, Lampung-Jakarta,” kata Luhut optimis.
Dampaknya, ujar Luhut, akan mengurangi kepadatan jalur darat.”Kalau program ini jalan akan membuat ekonomi kita ekonomis lagi, dan mengurangi pungli-pungli (di darat),” ungkapnya.
Luhut berharap, penambahan kapal dan jam operasi dari kapal roro bisa secepatnya dilakukan. Sebab, dengan pengoperasian kapal roro dapat lebih meminimalisir pungutan liar (pungli) yang biasa ditemui di jalur darat, dan pengiriman barang menjadi lebih ekonomis.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyatakan rute Jakarta-Surabaya dengan Ro-ro diharapkan dapat dimulai April 2017. Budi juga mengatakan kalau operator kapal Ro-ro untuk rute tersebut sudah ada.
Informasi yang diperoleh Ocean Week menyebutkan bahwa dulu Arpeni juga sudah mencoba rute ini dengan Ro-ro, namun belum beruntung, dan akhirnya berhenti. Tetapi, apakah untuk program mendatang ini pemerintah memberikan subsidi, belum diketahui pasti, sebab jika mesti mekanisme pasar, bisa-bisa nasib yang dialami Arpeni akan berulang kembali. (***)