Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) melakukan kunjungan ke proyek pembangunan terminal Kijing, di kabupaten Mempawah, hari Sabtu (13/4).
Sebanyak dua buah pelaku bisnis bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia, menyatakan cukup kagum dengan pembangunan Kijing yang ditargetkan untuk tahap I bisa beroperasi pada pertengahan 2020 mendatang.
Rombongan APBMI yang ikut ke Kijing antara lain dari DPP, lalu DPW APBMI Kalbar, APBMI Jateng, APBMI Jakarta, APBMI Sulsel, APBMI Banten, juga ada dari pelayaran.
Berangkat dari Pontianak sekitar jam 08.00 wib, dan sampai di Kijing pukul 10.15 wib. Selama perjalanan, awan mendung selalu mendampingi, sehingga bumi khatulistiwa yang cukup panas menyengat, tak terasa lagi.
Sebelum rombongan melihat langsung ke proyek Kijing, mereka diberikan informasi terlebih dulu oleh pihak PT PPI mengenai pelabuhan Kijing.
Kepala Dinas Perhubungan Kalbar Manto, bersama rombongan menyimak dengan seksama tentang gambaran pelabuhan ini kedepan.
GM Pelindo Pontianak Adi Sugiri juga ikut memandu para pebisnis kepelabuhanan dan pelayaran di terminal Tanjung Pura ini.
Setelah informasi mengenai pembangunan Kijing yang sudah mencapai 7% ini diketahui rombongan, semuanya bergegas untuk melihat ke lapangan.
“Pelabuhan Kijing sangat bagus, karena akan bisa menumbuhkan perekonomian di Mempawah dan daerah sekitarnya. Apalagi tadi pak GM Pelindo Pontianak (Adi Sugiri) menginformasikan akan dibangun juga KEK disini,” kata Hamdan Godang, ketua APBMI Kalbar saat ditanya ocean week tentang kesannya setelah melihat Kijing, Sabtu (13/4).
Pandangan sama pun disampaikan ketua INSA Kalbar Rosyidi. “Bagi pelayaran, kijing menjadi alternatif, semoga pembangunan pelabuhan ini tepat waktu, dan dapat segera beroperasi,” katanya. (***)