Raksasa pelayaran Denmark AP Moller-Maersk telah bermitra dengan Lloyd's Register (LR) dan perusahaan rintisan nuklir yang berbasis di Inggris, Core Power, dalam sebuah penelitian yang menilai kelayakan peraturan pengiriman peti kemas bertenaga nuklir di Eropa.
Dikutip dari laporan Hull's Nuclear Engineering International, disebutkan bahwa studi selama 12 bulan ini, yang dimulai pada bulan September, akan mengeksplorasi kerangka peraturan dan persyaratan keselamatan untuk kapal kontainer bertenaga nuklir dengan reaktor generasi keempat yang akan beroperasi di pelabuhan-pelabuhan Eropa.
Studi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman operasional dan peraturan mengenai tenaga nuklir di bidang pelayaran, memberikan wawasan bagi para pemangku kepentingan maritim yang mempertimbangkan energi atom untuk mencapai emisi gas rumah kaca net-zero.
Inisiatif ini mengikuti target baru Organisasi Maritim Internasional (IMO), yang ditetapkan pada Juli 2023, untuk mencapai emisi nol bersih pada sekitar tahun 2050.
Studi ini akan membantu membentuk masa depan tenaga nuklir di industri maritim dengan menggabungkan keahlian maritim LR, teknologi nuklir canggih Core Power, dan pengalaman pelayaran Maersk.
“Inisiasi studi bersama ini menandai awal dari sebuah perjalanan menarik menuju terbukanya potensi tenaga nuklir di industri maritim, membuka jalan bagi operasi bebas emisi, jaringan layanan yang lebih gesit, dan efisiensi yang lebih besar melalui rantai pasokan,” ungkap CEO Lloyd Register, Nick Brown.
“Jalur multi-bahan bakar untuk melakukan dekarbonisasi industri maritim sangat penting untuk memastikan kita sebagai industri memenuhi target pengurangan emisi IMO, dan tenaga nuklir menunjukkan tanda-tanda memainkan peran penting dalam transisi energi ini,” ujarnya. (**/scn)