Kegiatan Care Port Aksi Kemanusiaan Pelabuhan Tanjung Priok, Gerakan Peduli Lombok menjadi rangkaian akhir dari seluruh aktivitas peringatan Harhubnas 2018 di wilayah pelabuhan Tanjung Priok.
Sekjen Kemenhub Djoko Sasono resmi menutup rangkaian kegiatan tersebut, hari Jumat (14/9), bertempat di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hadir pada kesempatan itu, Dirjen Hubla Agus Purnomo, Direktur PT Pelindo II Prasetyadi, kepala Syahbandar Priok Capt. Sudiono, GM Pelindo Priok Mulyadi, kepala Bea Cukai, serta para asosiasi terkait kepelabuhanan.
Pada kesempatan tersebut, Djoko Sasono, menyatakan apresiasinya terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pihak Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok.
Bahkan Djoko mengaku pemberian sertifikat ISO 9001 oleh lembaga yang kompeten di bidang ini juga diapresiasi sangat luar biasa’, atas apa yang dicapainya untuk ISO 9001. “Selamat untuk kantor OP Priok,” ucap Sekjen Kemenhub.
Menurut dia, kegiatan seperti kepedulian sosial ini bukanlah akhir dari segalanya, justru diharapkan terus berlanjut dalam aktivitas yang lain.
“Bagaimana kita jadi objek, bukan subjek seperti sekarang yang mengatur dan mengelola terhadap para saudara-saudara kita yang terkena musibah di Lombok,” ungkapnya.
Djoko pun memberi juga apresiasi positif terhadap peningkatan layanan di pelabuhan Tanjung Priok ini. “60 persen perekonomian Indonesia lewat pelabuhan Priok. Kita berharap dengan kurs dollar yang mencapai 15 ribu, agar lebih banyak barang yang diekspor,” ujarnya lagi.
Djoko juga berharap bagaimana Priok bisa jadi hub port internasional, seperti menjadi harapan pemerintah dan banyak pihak.
Sementara itu Kepala OP Tanjung Priok Hermanta mengemukakan, bahwa pemerintah (OP Priok) akan terus meningkatkan layanan dan kelancaran lalu lintas kapal dan barang di pelabuhan Tanjung Priok ini.
Hermanta juga akan berusaha untuk terus meningkatkan servicenya kepada para pengguna jasa di pelabuhan Priok, apalagi pihaknya sudah memperoleh ISO 9001.
Aksi peduli Lombok ini, ujar Hermanta merupakan akhir dari rangkaian kegiatan dalam rangka Harhubnas. “Kegiatan cukup banyak sudah dilaksanakan, misalnya menanam 1.000 pohon mangrove di Marunda, sunatan massal, dan sebagainya,” katanya.
Semua itu dilakukan sebagai bentuk harmonisasi dan sinergi diantara semua pihak disini. “Untuk bantuan peduli Lombok, ada yang berupa beras, selimut, pakaian layak pakai, tenda, makanan kaleng, dan sebagainya. Kami sangat berterima kasih kepada para donatur atas kepedulian ini,” kata Hermanta. (***)