Pemerintah (Kemenhub) akan, sedang dan telah membangun sekitar 3307 pelabuhan di seluruh Indonesia.
“Untuk membangun pelabuhan-pelabuhan itu diperlukan anggaran sebesar Rp 1200 triliun, namun dari APBN di Kemenhub hanya mampu menyediakan Rp 500 triliun, jadi masih sangat kurang,” kata Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, kepada pers usai membuka pameran Indonesia Transport dan Logistics Supply Chain, di Kemayoran Jakarta, Rabu (12/9).
Menurut Djoko, untuk menutupi kekurangan anggaran, pihaknya membuka kerjasama dengan swasta nasional dapat ikutan membangun pelabuhan-pelabuhan itu.
“Misalnya pembangunan pelabuhan Anggrek dan Bau-bau. Kita berharap ada kerjasama sinergi dengan swasta agar bisa berhasil,” ungkapnya.
Djoko juga mengatakan, pemerintah juga sedang menyelesaikan pembangunan Kuala Tanjung. “Tahun 2023 dapat menampung 2 juta teus, Makassar new port untuk perkuat distribusi diwilayah timur, dan sebagainya,” ungkapnya.
Sekjen mengemukakan bahwa pemerintah terkendala keterbatasan anggaran.
Dirjen Hubla Agus Purnomo kepada Ocean Week membenarkan jika pemerintah sedang, telah dan akan membangun ribuan pelabuhan diseluruh tanah air.
“Anggarannya sangat besar, karena Kemenhub ada keterbatasan anggaran (APBN), maka menggandeng swasta,” katanya.
Menurut Agus, nantinya polanya melalui tender. “Swasta bisa ikut, termasuk Pelindo,” ujarnya.
Djoko menambahkan, pembangunan pelabuhan tersebut, maksudnya ada yang hanya revitalisasi, renovasi, perbaikan saja, atau bangun baru. (**)