Lebaran biasanya menjadi moment spesial dan sangat dinanti oleh masyarakat yang akan Mudik ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara.
Pada hari yang penuh dengan kebahagiaan ini, masyarakat balik ke kampung ada yang menggunakan moda angkutan darat maupun laut.
Bagi mereka yang harus menyeberang dengan menggunakan angkutan kapal penyeberangan, sekarang ini sudah sangat dimudahkan oleh para operator kapal. Apalagi pemerintah sekarang juga sangat memperhatikan terhadap kenyamanan, keamanan para pemudik.
Sebut saja untuk Penyeberangan Merak-Bakauheni, sudah disiapkan tiga pelabuhan yakni Merak, Ciwandan, dan BBJ.
Tapi bagaimana dan apa yang menjadi persiapan bagi operator kapal penyeberangan, khususnya anggota Gapasdap, juga prediksi kapan puncak mudik Lebaran tahun ini. Apalagi saat ini dermaga eksekutif ditiadakan.
Ocean Week (OW) mencoba menginterview Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo (KS), berikut petikannya.
OW : Dengan tak adanya dermaga eksekutif untuk lebaran kali ini, bagaimana kegiatan di dermaga lain menurut bapak di Merak?
KS : Justru dengan diberlakukannya semua dermaga, termasuk dermaga eksekutif, sebagai dermaga reguler, arus kendaraan diharapkan menjadi lebih lancar. Selama ini, dermaga eksekutif sering menjadi titik bottle neck karena banyak pengguna yang berebut memilih jalur tersebut. Dengan pengaturan baru ini, semua kendaraan akan tersebar ke seluruh dermaga yang tersedia, sehingga distribusi arus kendaraan lebih merata. Apalagi, kapal dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, termasuk kapal swasta, bisa beroperasi optimal, yang tentu akan meningkatkan kapasitas penyeberangan dan memperlancar arus mudik.
OW : Apakah SKB untuk di penyeberangan juga sama berlaku selama 16 hari, mulai 24 Maret hingga 8 April? Apakah ini berpengaruh terhadap angkutan penyeberangan?
KS : Ya, Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas selama masa arus mudik dan balik Lebaran berlaku juga untuk penyeberangan. Ini tentu berdampak pada pola operasi di pelabuhan, terutama untuk kendaraan angkutan barang. Kami mengikuti kebijakan tersebut dengan menyesuaikan jadwal kapal dan pengaturan antrean kendaraan agar prioritas tetap diberikan kepada kendaraan penumpang pada puncak arus mudik.
OW : Kemarin lintasan Merak-Bakauheni sudah padat bahkan truk mengantre. Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi hal itu?
KS : Untuk mengatasi kepadatan, perlu ada pengaturan arus kendaraan sejak dari jalur menuju pelabuhan, termasuk optimalisasi penggunaan buffer zone atau kantong parkir agar antrean tidak menumpuk di area pelabuhan. Sebenarnya antrian truk yang cukup padat kemarin juga disebabkan karena mereka mengejar batas waktu SKB yang diberlakukan sangat panjang sampai 16 hari, ini memang dirasakan terlalu lama, kasihan para pengemudi truk yang harus menganggur terlalu lama. Melancarkan angkutan Lebaran itu sangat perlu tetapi menjaga roda ekonomi terus berputar dan pertumbuhan ekonomi terjaga seperti keinginan presiden sebesar 8 % akan sangat sulit tercapai bila pengambilan keputusan didasarkan pada kekhawatiran yang berlebihan. Menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi Jauh lebih penting. Selain itu, kami mendorong agar penjadwalan kapal lebih dioptimalkan dan koordinasi antar instansi terus diperkuat untuk memastikan proses bongkar muat berjalan lebih cepat.
OW : Kapan prediksi bapak puncak mudik Lebaran?
KS : Prediksi kami, puncak arus mudik di lintasan Merak-Bakauheni akan terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran. Ini berdasarkan tren tahunan di mana pemudik memilih menyeberang mendekati hari raya. Namun, kami tetap menyiapkan antisipasi mulai dari jauh-jauh hari agar arus kendaraan bisa terdistribusi dengan baik.
OW ; Apa saran dari Gapasdap untuk pemudik Lebaran kali ini?
KS : Kami mengimbau pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan memanfaatkan pembelian tiket secara online untuk mengurangi antrean di pelabuhan. Selain itu, pemudik diharapkan mematuhi jadwal keberangkatan yang tertera di tiket agar arus kendaraan lebih tertata. Kami juga mengingatkan agar pemudik selalu mematuhi arahan petugas di lapangan demi kelancaran dan keselamatan bersama. (***)