Pengelola pelabuhan swasta yang tergabung di Asosiasi Badan Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menawarkan kepada investor untuk bekerjasama pemanfaatan pelabuhannya.
Hal itu dinyatakan oleh Ari Purbaya, wakil ketua ABUPI kepada Ocean Week, usai Webinar bertopik Ports & Terminals Partnership (Jawa Area) yang digelar asosiasi ini, Sabtu.
“Kita berharap dari diskusi yang diselenggarakan ini dapat menghasilkan antara lain, Connecting Ports antar anggota ABUPI/Pelabuhan2 non Pelindo di seluruh Indonesia. Sehingga mereka bisa saling kerjasama pertukaran informasi kapal, cargo & Operating system. Saling mengisi kekosongan & kelebihan kapasitas pelabuhan masing2, termasuk welcome investasi/JV/KSO,” kata Ari, Sabtu sore.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan rangkaian dari 4 aktivitas diskusi tahunan yang diselenggarakan organisasi.
Untuk sesi kali ini, ungkap Ari, yang kebagian mempresentasikan adalah, PT. Pelabuhan Rembang Kencana (PRK), terminalnya di Sluke-Rembang (Jateng), PT. Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), terminalnya di Probolinggo (Jatim), PT. Lamongan Integrated Shorebase, terminalnya di Lamongan (Jatim), PT. Siam Maspion Terminal (SMT), terminalnya di Gresik (Jatim), serta PT. Berlian Manyar Sejahtera (BMS), terminalnya juga di Manyar-Gresik (Jatim).
“Masing-masing BUP mempresentasikan keunggulan terminalnya, baik dari sisi letak geografis, fasilitas, pelayanan dan spesialisasi, diantaranya kedalaman perairan pelabuhan serta terintegrasi dengan kawasan industri,” ujarnya lagi.
Hadir pula pada diskusi yakni Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tg. Perak Surabaya, Arif Toha, Kepala KSOP Kelas 1 Pelabuhan Tg. Emas Semarang, Junaidi, serta anggota ABUPI di seluruh Indonesia. (**)